Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Transjakarta Rute Bandara Soekarno-Hatta hanya Beroperasi Pagi dan Sore, Ini Alasannya

Kompas.com - 01/08/2023, 21:14 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo menjelaskan soal pengoperasian jam layanan Transjakarta dengan rute Terminal Kalideres menuju Bandara Soekarno-Hatta yang tak seperti bus reguler.

Untuk diketahui, Transjakarta mengoperasikan layanan bus rute Bandara Soekarno-Hatta pada pagi pukul 05.30–09.00 dan sore pukul 16.30–22.00 WIB.

"Untuk operasional 24 jam dilakukan evaluasi. Kenapa? Karena market yang disasar ini kan pekerja (di kawasan Bandara)," kata Syafrin di Hotel Fairmount, Jakarta, Selasa (1/8/2023).

Baca juga: Dishub Buka Kemungkinan Sediakan Bagasi untuk Koper Penumpang di Bus Transjakarta Rute Bandara

Meskipun layanan Transjakarta rute Bandara Soekarno-Hatta ini diperuntukkan kepada masyarakat umum, namun sasaran utama penumpang adalah karyawan bandara.

Syafrin menegaskan, akan membebani biya operasional jika Transjakarta rute Kalideres-Bandara Soekarno-Hatta dioperasikan 24 jam setiap harinya.

Sebab, mayoritas penumpang Transjakarta rute baru itu adalah pekerja kawasan Bandara yang hanya menggunakan layanan pada waktu berangkat dan pulang kantor.

"Ini mereka (kerja) ada shift masuk dan pulang kantor. Tentu itu lebih diprioritaskan daripada beroperasi 24 jam tapi nihil penumpang. Ini malah lebih besar, kan, biaya yang harus ditanggung untuk operasionalnya," ucap Syafrin.

Syafrin sebelumnya mengatakan, evaluasi rute baru transjakarta terus dilakukan setelah uji coba diberlakukan sejak 5 Juli 2023.

Baca juga: Jam Operasional Transjakarta Rute Kalideres-Bandara Soekarno-Hatta Diperpanjang, Ini Jadwalnya

Ada perubahan jam operasional.

"Dari hasil evaluasi kami melakukan beberapa penyesuaian, contoh operasionalnya semula jam 06.00-09.00 WIB kini menjadi jam 05.30-09.05. Sorenya 18.00-21.00 WIB berubah jadi 16.30-21.05. Itu penyesuaian," ujar Syafrin.

Selain itu, tarif untuk layanan Transjakarta rute Bandara Soekarno-Hatta itu juga telah diusulkan.

Menurut Syafrin, tarif layanan baru itu telah diusulkan Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) dengan besaran Rp 5.000.

"Per hari ini sudah terbit rekomendasi DKTJ, itu diusulkan untuk tarif itu DKTJ. Mengusulkan itu Rp 5.000," ujar Syafrin.

Baca juga: Tarif Transjakarta Rute Kalideres-Bandara Soekarno-Hatta Diusulkan Rp 5.000

Besaran tarif pada rute Terminal Kalideres-Bandara Soekarno Hatta merupakan usulan DTKJ berdasarkan hasil kajian dan survei.

Namun demikan, Pemprov DKI Jakarta masih akan membahas nominal tarif yang diusulkan setelah menerima surat hari ini.

Dengan besaran tarif Rp 5.000 yang diusulkan, maka Pemprov DKI harus memberi subsidi atau public service obligation (PSO) sebesar Rp 7.000 per layanan.

Hal tersebut karena nilai keekonomian setiap layanan pelanggan sebesar Transjakarta Rp 12.000.

"Masih kami bahas di tingkat provinsi, setelah kami menerima surat dari usulan DTKJ. Tentu akan ada subsidi karena tarif keekonomiannya sekitar per Rp12.000. Selisih (Rp7.000) itu kan disubsidi pemerintah," ujar Syafrin.

Baca juga: Heru Budi Evaluasi Rute Transjakarta Bandara Soekarno-Hatta jika Jumlah Penumpang Tak Sesuai Target

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Disdukcapil DKI Catat 7.243 Pendatang Tiba di Jakarta Pasca Lebaran

Disdukcapil DKI Catat 7.243 Pendatang Tiba di Jakarta Pasca Lebaran

Megapolitan
Oknum Diduga Terima Setoran dari 'Pak Ogah' di Persimpangan Cakung-Cilincing, Polisi Janji Tindak Tegas

Oknum Diduga Terima Setoran dari "Pak Ogah" di Persimpangan Cakung-Cilincing, Polisi Janji Tindak Tegas

Megapolitan
Polisi: 12 Orang yang Ditangkap Edarkan Narkoba Pakai Kapal Laut dari Aceh hingga ke Batam

Polisi: 12 Orang yang Ditangkap Edarkan Narkoba Pakai Kapal Laut dari Aceh hingga ke Batam

Megapolitan
Ragam Respons Jukir Liar Saat Ditertibkan, Ada yang Pasrah dan Mengaku Setor ke Ormas

Ragam Respons Jukir Liar Saat Ditertibkan, Ada yang Pasrah dan Mengaku Setor ke Ormas

Megapolitan
Siang Ini, Kondisi Lalu Lintas di Sekitar Pelabuhan Tanjung Priok Tak Lagi Macet

Siang Ini, Kondisi Lalu Lintas di Sekitar Pelabuhan Tanjung Priok Tak Lagi Macet

Megapolitan
Cara Lihat Live Tracking Bus Transjakarta di Google Maps

Cara Lihat Live Tracking Bus Transjakarta di Google Maps

Megapolitan
Larangan 'Study Tour' ke Luar Kota Berisiko Tinggi, Tuai Pro Kontra Orangtua Murid

Larangan "Study Tour" ke Luar Kota Berisiko Tinggi, Tuai Pro Kontra Orangtua Murid

Megapolitan
Dalam 5 Bulan, Polisi Sita 49,8 Kg Sabu dari 12 Tersangka

Dalam 5 Bulan, Polisi Sita 49,8 Kg Sabu dari 12 Tersangka

Megapolitan
Casis Bintara Jadi Korban Begal di Kebon Jeruk, Jari Kelingkingnya Nyaris Putus

Casis Bintara Jadi Korban Begal di Kebon Jeruk, Jari Kelingkingnya Nyaris Putus

Megapolitan
Keluarga Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Berencana Bawa Kasus Donasi Palsu ke Polisi

Keluarga Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Berencana Bawa Kasus Donasi Palsu ke Polisi

Megapolitan
Gagal Tes dan Terluka karena Begal, Casis Bintara Ini Tes Ulang Tahun Depan

Gagal Tes dan Terluka karena Begal, Casis Bintara Ini Tes Ulang Tahun Depan

Megapolitan
Indra Mau Tak Mau Jadi Jukir Liar, Tak Tamat SMP dan Pernah Tertipu Lowongan Kerja

Indra Mau Tak Mau Jadi Jukir Liar, Tak Tamat SMP dan Pernah Tertipu Lowongan Kerja

Megapolitan
Casis Bintara Dibegal Saat Berangkat Psikotes, Sempat Duel hingga Dibacok di Tangan dan Kaki

Casis Bintara Dibegal Saat Berangkat Psikotes, Sempat Duel hingga Dibacok di Tangan dan Kaki

Megapolitan
Potensi Konflik Horizontal di Pilkada Bogor, Bawaslu: Kerawanan Lebih Tinggi dari Pemilu

Potensi Konflik Horizontal di Pilkada Bogor, Bawaslu: Kerawanan Lebih Tinggi dari Pemilu

Megapolitan
Polisi Masih Selidiki Penyebab Kematian Pria di Kali Sodong Pulogadung

Polisi Masih Selidiki Penyebab Kematian Pria di Kali Sodong Pulogadung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com