Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Maling, Ini Jenis Motor yang Mudah Dicuri karena Sistem Pengamanan Lemah

Kompas.com - 03/08/2023, 08:08 WIB
Zintan Prihatini,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - OA (23), seorang pencuri motor menyebutkan beberapa merek kendaraan roda dua yang paling mudah dicuri karena sistem pengamanan lemah.

Pada video rekaman yang diterima Kompas.com, Rabu (2/8/2023), Kapolsek Tambora Kompol Putra Pratama menanyakan jenis motor apa yang kerap jadi incaran.

Pelaku kemudian menyebutkan satu per satu motor matik yang dimaksud, mulai dari Vario, Beat, dan Scoopy, tiga yang paling diincar pencuri.

"Kalau motor yang sering dicuri itu motor Vario, Scoopy, sama Beat. Karena motor itu pengamanannya sangat mudah ya untuk dijebol, sangat mudah untuk diambil," ujar OA dalam video tersebut.

Baca juga: Nyawa Cecep Hilang di Tangan Anak Tirinya, Sempat Minta Ampun tapi Pelaku Tidak Peduli

OA menyampaikan, biasanya dia menggunakan munci leter T yang sudah dimodifikasi untuk membobol lubang kunci motor. Setelah berhasil, ia lantas menggasak motor korban.

"Kalau bedanya kunci setang ke kiri dan ke kanan itu sebenarnya sama saja kami mengambilnya sama-sama enak," ungkap OA.

"Cuma agak susah, nyangkut sedikit doang kalau setang kanan itu," lanjut dia.

Pentingnya sistem keamanan motor

Sementara itu, Putra menyampaikan bahwa sistem keamaman motor perlu untuk ditingkatkan guna mencegah terjadinya curanmor berulang.

Menurut dia, ada beberapa motor yang selalu dijadikan sasaran pelaku curanmor, yaitu Honda Vario, Honda Beat, Honda Scoopy, Yamaha Mio, serta Yamaha Nmax.

"Mengapa motor jenis ini? Selain karena jenis kendaraan ini paling banyak digunakan masyarakat, hal ini disebabkan karena jenis kendaraan itulah yang fitur keamanan atau security system kendaraannya paling lemah," jelas Putra.

Baca juga: Ranjau Paku Tersebar di Jalan Pemuda, Tukang Tambal Ban Jadi Saling Tuduh

Masyarakat sebagai konsumen, lanjut dia, harus mengetahui dan menyadari bahwa motor yang dibeli memiliki sistem pengamanan standar pabrikan yang sangat lemah. Sehingga, pemilik motor harus menambah kunci ganda SNI, alarm dan GPS sebagai antisipasi.

"Dari hulunya pun harus ikut bertanggung jawab untuk mencegah masyarakat menjadi korban kejahatan curanmor," ungkapnya.

Hulu yang dimaksud yakni pabrikan sepeda motor wajib memperbaiki fitur keamanan kendaraan produksi mereka. Setiap kelemahan sistem keamanan yang ditemukan oleh pelaku, maka perusahaan yang memproduksi harus melakukan perbaikan secara terus-menerus.

"Atau menjadi sebuah siklus perbaikan yang terus-menerus," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Berencana Bawa Kasus Donasi Palsu ke Polisi

Keluarga Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Berencana Bawa Kasus Donasi Palsu ke Polisi

Megapolitan
Gagal Tes dan Terluka karena Begal, Casis Bintara Ini Tes Ulang Tahun Depan

Gagal Tes dan Terluka karena Begal, Casis Bintara Ini Tes Ulang Tahun Depan

Megapolitan
Indra Mau Tak Mau Jadi Jukir Liar, Tak Tamat SMP dan Pernah Tertipu Lowongan Kerja

Indra Mau Tak Mau Jadi Jukir Liar, Tak Tamat SMP dan Pernah Tertipu Lowongan Kerja

Megapolitan
Casis Bintara Dibegal Saat Berangkat Psikotes, Sempat Duel hingga Dibacok di Tangan dan Kaki

Casis Bintara Dibegal Saat Berangkat Psikotes, Sempat Duel hingga Dibacok di Tangan dan Kaki

Megapolitan
Potensi Konflik Horizontal di Pilkada Bogor, Bawaslu: Kerawanan Lebih Tinggi dari Pemilu

Potensi Konflik Horizontal di Pilkada Bogor, Bawaslu: Kerawanan Lebih Tinggi dari Pemilu

Megapolitan
Polisi Masih Selidiki Penyebab Kematian Pria di Kali Sodong Pulogadung

Polisi Masih Selidiki Penyebab Kematian Pria di Kali Sodong Pulogadung

Megapolitan
Ladang Uang di Persimpangan Cakung-Cilincing, Dinikmati 'Pak Ogah' hingga Oknum Polisi

Ladang Uang di Persimpangan Cakung-Cilincing, Dinikmati "Pak Ogah" hingga Oknum Polisi

Megapolitan
Jelang Pilkada, Bawaslu Kota Bogor Imbau ASN Jaga Netralitas

Jelang Pilkada, Bawaslu Kota Bogor Imbau ASN Jaga Netralitas

Megapolitan
Ada Donasi Palsu Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana, Keluarga: Kayaknya Orang 'Random'

Ada Donasi Palsu Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana, Keluarga: Kayaknya Orang "Random"

Megapolitan
Serba-serbi Penertiban Jukir Minimarket, Ada yang Mengaku Ojol hingga Pakai Seragam Dishub

Serba-serbi Penertiban Jukir Minimarket, Ada yang Mengaku Ojol hingga Pakai Seragam Dishub

Megapolitan
Dharma Pongrekun Melaju, Sudirman Said hingga Poempida Batal Ikut Pilkada DKI Jalur Independen

Dharma Pongrekun Melaju, Sudirman Said hingga Poempida Batal Ikut Pilkada DKI Jalur Independen

Megapolitan
Orangtua Calon Taruna Minta Seleksi Masuk STIP Tak Ditutup demi Perjuangkan Cita-cita Anak

Orangtua Calon Taruna Minta Seleksi Masuk STIP Tak Ditutup demi Perjuangkan Cita-cita Anak

Megapolitan
Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Disebut Tembus Rp 11 Juta

Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Disebut Tembus Rp 11 Juta

Megapolitan
Para Jukir Lansia Minimarket Itu Diputus Rezekinya...

Para Jukir Lansia Minimarket Itu Diputus Rezekinya...

Megapolitan
Penerimaan Mahasiswa STIP Dimoratorium, Orangtua Calon Taruna Minta Seleksi Dilanjutkan

Penerimaan Mahasiswa STIP Dimoratorium, Orangtua Calon Taruna Minta Seleksi Dilanjutkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com