Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ranjau Paku Tersebar di Jalan Pemuda, Tukang Tambal Ban Jadi Saling Tuduh

Kompas.com - 03/08/2023, 06:11 WIB
Nabilla Ramadhian,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Ramainya temuan ranjau paku di Jalan Pemuda, Rawamangun, Pulogadung, Jakarta Timur, membuat warga yang melintas menjadi waspada.

Ranjau yang dapat membuat ban motor dan mobil kempis itu dicurigai ditebar oleh oknum tukang tambal ban di sepanjang Jalan Pemuda.

Namun, salah satu tukang tambal ban di kawasan itu, Indra (39), mengatakan bahwa kecurigaan juga timbul di kalangan para tukang tambal ban.

"Yang punya tambal ban tempat saya jaga ini merasa ada isu (tuduhan) dari (sesama) tukang tambal ban ke tukang tambal ban lain, termasuk ke dia," jelas dia di Jalan Pemuda Rawamangun, Pulogadung, Jakarta Timur, Rabu (2/8/2023).

Baca juga: Awas Ranjau di Jalan Pemuda Pulogadung, Jumlahnya Puluhan dari Beragam Potongan Rangka Payung

Indra tidak menampik, memang ada kemungkinan penebar ranjau paku berprofesi sebagai tukang tambal juga.

Namun, hal itu dirasa terlalu berisiko, terutama jika pelaku membuka jasa di sekitar jalanan itu.

Sebab, para korban akan menaruh kecurigaan terhadap pelaku dan memutuskan untuk tidak menambal ban di tempat itu.

"Kalau tukang tambal ban yang nyebar ranjau, sama saja kayak matiin bisnis sendiri. Yang seharusnya bukan rezekinya, (rezeki) malah datang, tapi dengan cara dia melakukan kejahatan," jelas Indra.

Curiga modus begal

Begal turut menjadi kemungkinan berikutnya, berkait siapa pelaku penebar ranjau paku di sepanjang Jalan Pemuda.

Ada kemungkinan mereka sengaja menyebarnya untuk memuluskan aksi penjambretan.

"Tapi saya enggak tahu juga. Orang kan bisa saja pakai pakaian rapi, lewat sini, enggak tahu niatnya apa, lalu sengaja sebar ranjau," kata Indra.

Baca juga: Ramai Ranjau Paku di Jalan Pemuda Pulogadung, Tukang Tambal Ban: Saya Juga Takut Kena

"Kalau benar begal, nyebar ranjau biar mobil atau motor yang lewat bannya bocor. Lalu dibilang bannya bocor buat ngalihin perhatian, orang menepi, barang-barangnya diambil (begal). Nyawa bisa hilang," imbuh dia.

Adapun Indra sudah menjaga tempat tambal ban milik kenalannya sejak 2018.

Sepengetahuannya, penyebaran ranjau paku di Jalan Pemuda, khususnya dari lampu merah BAKAMLA sampai lampu merah Rabbani, sudah terjadi sejak Juni.

Sebab, sebelum bulan tersebut, Indra tidak pernah menerima pelanggan dengan keluhan ban bocor akibat ranjau paku.

Baca juga: Waspada Ranjau Paku Jenis Potongan Payung, Bisa Tembus Ban Mobil

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan 'OTT'

Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan "OTT"

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Megapolitan
Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Megapolitan
Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com