JAKARTA, KOMPAS.com — Pengamat politik Rocky Gerung mengkritik respons Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko yang menyatakan akan pasang badan untuk Presiden Joko Widodo.
Menurut Rocky, tanggapan Moeldoko sebagai pejabat publik tidak semestinya. Sebab, bahasa yang digunakannya seolah seperti preman.
“Dia marah juga tuh, bilang ‘Saya akan pasang badan’. Tentu jadi bertanya, Pak Moeldoko ini statusnya relawan juga? Karena bahasanya sama, ‘kami pasang badan’,” kata Rocky saat konferensi pers di Jalan Kusumaatmadja 76, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (4/8/2023).
Baca juga: Kritik Jokowi dengan Kata-kata Kasar, Rocky Gerung: Biar Bisa Dimengerti
“‘Masang badan’ itu bukan bahasa dasar dari seorang pejabat publik, kayak preman itu mau pasang badan,” celetuk dia.
Menurut Rocky, Moeldoko seharusnya menanggapi orasi yang dia sampaikan dengan kepala dingin dan diselesaikan secara argumen atau hukum.
Pasalnya, ia merasa kata-kata yang dilontarkan kepada Jokowi adalah cara pikirnya yang sangat tajam.
"Bahasa yang saya pilih tajam, tapi tak diarahkan pada pribadi Presiden Jokowi. Melainkan, pada lembaga publik, itu kabinet bahkan yang ada di dalamnya ada Pak Moeldoko," lanjut dia.
Diketahui, Rocky Gerung berbicara ketika berorasi dalam acara persiapan aksi akbar 10 Agustus 2023.
Baca juga: Meski Minta Maaf, Rocky Gerung Tetap Tak Merasa Menghina Jokowi
Terdapat potongan video yang merekam Rocky diduga menghina Presiden Joko Widodo.
"Begitu Jokowi kehilangan kekuasaannya, dia jadi rakyat biasa, enggak ada yang peduli nanti. Tetapi, ambisi Jokowi adalah mempertahankan legasinya. Dia mesti pergi ke China buat nawarin IKN. Dia mesti mondar-mandir dari satu koalisi ke koalisi yang lain untuk mencari kejelasan nasibnya. Dia memikirkan nasibnya sendiri. Dia enggak mikirin nasib kita," kata Rocky.
"Itu b** yang t. Kalau dia b* pintar, dia mau terima berdebat dengan Jumhur Hidayat. Tapi b* * itu sekaligus b** yang pengecut. Ajaib b*** tapi pengecut!" seru dia saat orasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.