JAKARTA, KOMPAS.com - Kolektor album musik, Franz Wewengkang (25), mengungkap alasan mengapa dia tetap setia berburu album fisik di tengah maraknya layanan streaming.
Kepada Kompas.com, Franz berujar bahwa saat ini masih banyak album band kesukaannya yang belum tersedia dalam format digital.
"Ada beberapa album yang gue suka, belum ada di Spotify. Jadi, ini alasan bakal terus koleksi rilisan fisik," ujar Franz kepada Kompas.com di lantai basemen Blok M Square, Jakarta Selatan, Jumat (4/8/2023) sore.
Sebagai contohnya, kata Franz, album Guruh Gipsy, yang berjudul sama dengan nama band tersebut, tidak dapat ditemukan di layanan streaming.
Baca juga: Pedagang Kaset Pita di Blok M Melawan Arus di Tengah Maraknya Layanan Musik Digital
Pria asal Tangerang itu bahkan merogoh kocek hingga Rp 500.000 demi mendapatkan rilisan album fisik "Guruh Gipsy".
Selain itu, lanjut dia, proses berburu album kemudian memutarnya di media analog akan menjadi kepuasan tersendiri yang hingga saat ini tidak bisa diperoleh melalui musik streaming.
"Koleksi rilisan fisik itu ada sensasinya sendiri. Ketok-ketok kaset kalau macet, gulung pita kaset pakai pensil atau dengar noise (gangguan) waktu awal kaset diputar, itu sensasinya beda," ucap Franz sambil tertawa.
Baca juga: Seharian di Kawasan Blok M, Bisa ke Museum dan Beli Kaset Jadul
Meski kaset memiliki banyak kekurangan, Franz mengaku tetap menikmati rilisan fisik. Sebab, dirinya seakan "dipaksa" menikmati satu album penuh dari kaset yang ia beli.
"Selain karena feel atau sensasinya beda, gue juga 'dipaksa' untuk dengerin satu album. Jadinya, gue enggak hanya kenal lagu tertentu-tertentu, gue juga bisa jadi tahu lagu lainnya yang ternyata enak didengar," jelas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.