Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imbas Kelebihan Murid sampai Harus Belajar Lesehan, Jam Belajar di SMPN 12 Tangsel Kini Dibagi Dua

Kompas.com - 07/08/2023, 15:44 WIB
Joy Andre,
Jessi Carina

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 12 Tangerang Selatan membagi dua sesi proses belajar mengajar menjadi pagi-siang dan siang-sore. 

Kebijakan ini untuk mengantisipasi masalah kelebihan siswa yang dialami SMPN 12 Tangerang Selatan.

Persoalan itu sempat membuat siswa kelas 7 belajar di lantai. 

"Akhirnya dialihkan ke siang, jam 13.00-17.10 WIB," jelas Imas, humas SMPN 12 Tangerang Selatan, kepada Kompas.com di SMP Negeri 12 Tangerang Selatan, Senin (7/8/2023).

Baca juga: Ruang Kelas SMPN 12 Tangsel Lebihi Kapasitas, 72 Siswa Belajar Sambil Lesehan

Imas sendiri mengakui pihak sekolah memang terlalu banyak menerima peserta didik baru tahun ini. Keputusan untuk mengubah jam belajar mengajar menjadi dua sesi dinilai menjadi langkah terbaik yang bisa mereka ambil saat ini.

Langkah itu pun mereka ambil setelah pihak sekolah menggelar rapat koordinasi antara pihak orangtua murid dan sekolah pada Sabtu (5/8/2023) lalu.

"Baru hari ini dimulai. Karena minggu-minggu kemarin itu, kami masih cari solusi, win-win solutionnya, bisa enggak masuk pagi semua, tapi ternyata enggak bisa, ya sudah (dibagi menjadi dua)," ucap Imas.

Sementara itu, salah satu orangtua siswa kelas 7 yakni Yanti hanya bisa pasrah menerima keadaan jika anaknya masuk siang hari.

Baca juga: Kritik Pemkot Depok yang Naikkan Tarif Puskesmas, F-PDIP: Isi Otaknya Jangan Cari Duit

Ia menilai, anaknya lebih baik masuk di siang hari daripada belajar secara lesehan di lantai.

"Sebenarnya sih keberatan, cuma daripada anak saya duduk di lantai, ya sudahlah, masuk siang enggak apa-apa," kata Yanti.

Meski pasrah, namun Yanti menilai pihak sekolah masih perlu mencari jalan keluar yang lain agar kapasitas ruang kelas dan jumlah murid bisa menjadi ideal.

Sebab, berdasarkan Pasal 24 Permendikbud Nomor 17 Tahun 2017, dianjurkan isi murid dalam satu kelas sebanyak 32 orang untuk jenjang SMP.

"Kalau saya pinginnya ya kalau bisa satu kelas jangan sampai segitu. Ya, idealnya 40 orang. Kalau memang 35 enggak bisa, ya 40 orang bisa," harap Yanti.

Baca juga: Polda Metro Jaya Limpahkan 3 Laporan soal Rocky Gerung ke Bareskrim Polri-

Adapun hingga saat ini, Yanti belum mengetahui apa alasan pihak sekolah mau menerima jumlah siswa terlalu banyak.

Ia hanya menerima informasi ada pihak yang berkepentingan di balik itu semua.

"Ada ibu-ibu (wali murid) lain tanya, dari pihak sekolah, kalau sudah cukup, harusnya ditutup (pendaftarannya), enggak semua diterima," ucap Yanti.

"Terus wali kelasnya bilang lagi, 'ya sudah ibu datang ke sekolah, tanya langsung sama yang berkepentingan'," tutur dia lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Serpong Selesai Dievakuasi

Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Serpong Selesai Dievakuasi

Megapolitan
RS Polri Buka Posko untuk Identifikasi Jenazah Korban Pesawat Jatuh di BSD

RS Polri Buka Posko untuk Identifikasi Jenazah Korban Pesawat Jatuh di BSD

Megapolitan
Saksi Sebut Satu Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong Terlempar 3 Meter

Saksi Sebut Satu Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong Terlempar 3 Meter

Megapolitan
Jenazah Salim Said Dimakamkan di TPU Tanah Kusir

Jenazah Salim Said Dimakamkan di TPU Tanah Kusir

Megapolitan
'Ada Mayday, Mayday, Habis Itu Hilang Kontak...'

"Ada Mayday, Mayday, Habis Itu Hilang Kontak..."

Megapolitan
Awak Pesawat yang Jatuh di BSD Sulit Dievakuasi, Basarnas: Butuh Hati-hati

Awak Pesawat yang Jatuh di BSD Sulit Dievakuasi, Basarnas: Butuh Hati-hati

Megapolitan
Ini Identitas Tiga Korban Pesawat Jatuh di BSD Tangerang

Ini Identitas Tiga Korban Pesawat Jatuh di BSD Tangerang

Megapolitan
Jenazah Korban Kecelakaan Pesawat Latih di BSD Dievakuasi ke RS Polri

Jenazah Korban Kecelakaan Pesawat Latih di BSD Dievakuasi ke RS Polri

Megapolitan
Kondisi Terkini Lokasi Pesawat Jatuh di Serpong, Polisi-TNI Awasi Warga yang Ingin Saksikan Evakuasi Korban

Kondisi Terkini Lokasi Pesawat Jatuh di Serpong, Polisi-TNI Awasi Warga yang Ingin Saksikan Evakuasi Korban

Megapolitan
Saksi: Pesawat Tecnam P2006T Berputar-putar dan Mengeluarkan Asap Sebelum Jatuh

Saksi: Pesawat Tecnam P2006T Berputar-putar dan Mengeluarkan Asap Sebelum Jatuh

Megapolitan
Dua Korban Pesawat Jatuh di BSD Telah Teridentifikasi

Dua Korban Pesawat Jatuh di BSD Telah Teridentifikasi

Megapolitan
Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Serpong Menyisakan Buntut, Bagian Depan Hancur

Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Serpong Menyisakan Buntut, Bagian Depan Hancur

Megapolitan
Ratusan Warga Nonton Proses Evakuasi Pesawat Jatuh di BSD Serpong

Ratusan Warga Nonton Proses Evakuasi Pesawat Jatuh di BSD Serpong

Megapolitan
Pesawat yang Jatuh di BSD Sempat Tabrak Pohon sebelum Hantam Tanah

Pesawat yang Jatuh di BSD Sempat Tabrak Pohon sebelum Hantam Tanah

Megapolitan
Saksi: Pesawat Latih Jatuh di BSD Serpong Bersamaan dengan Hujan Deras

Saksi: Pesawat Latih Jatuh di BSD Serpong Bersamaan dengan Hujan Deras

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com