Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Jeratan Kabel Kusut di Wilayah Binus Syahdan

Kompas.com - 09/08/2023, 17:44 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Untaian kabel-kabel kusut di Ibu Kota sedang menjadi perhatian usai seorang mahasiswa bernama Sultan Rif'at Alfatih menjadi korban jeratan kabel fiber optik di Jakarta Selatan.

Salah satu kawasan yang tak luput dari masalah kabel semrawut berada di sekitar wilayah Kampus Binus Syahdan, Kelurahan Kemanggisan, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat.

Pantauan Kompas.com, Rabu (9/8/2023), untaian kabel tampak melintang sepanjang kurang lebih satu kilometer di Jalan Kyai H Syahdan.

Bahkan, hampir setiap lima meter sekali, ditemukan tiang listrik dalam kondisi miring dengan kabel-kabel tumpang tindih.

Baca juga: Ada Penertiban Kabel Udara, Arus Lalu Lintas Perempatan HOS Tjokroaminoto Menteng Tersendat

Padahal kawasan ini adalah area kampus yang ramai dilalui pejalan kaki serta dipenuhi gerai jajanan multinasional yang berjualan di sisi kanan-kiri jalan.

Namun, pemandangan jalan justru dipadati kabel-kabel fiber optik yang tidak teratur, bergelayut dan tarik-menarik dari segala arah.

Tiang-tiang PLN yang ada di sana pun tampak ditumpangi kabel-kabel fiber optik yang berasal dari sejumlah rumah kos bertingkat.

Ada pula kabel yang menyeberang memasuki gang-gang kecil di sekitarnya, mulai dari Gang H Jaimin, Jalan H Sennin, Jalan Kyai H Taisir sampai ke persimpangan Jalan Rawa Belong.

Baca juga: Pancing Protes dan Kecemasan, Kabel Semrawut di Guru Mughni Akhirnya Ditata

Kompas.com pun menyusuri gang-gang sempit di belakang kampus ini, hingga menemukan permukiman padat penduduk.

Memang, kabel di dalam gang tidak sesemrawut kabel di Jalan Kyai H Syahdan. Namun, posisi kabelnya terbilang rendah dan sangat dekat dengan kepala.

Jeratan kabel kusut di sekitar kampus ini seolah tidak ada ujungnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panca Darmansyah Didakwa Pembunuhan Berencana Terhadap 4 Anak Kandungnya

Panca Darmansyah Didakwa Pembunuhan Berencana Terhadap 4 Anak Kandungnya

Megapolitan
Pencuri Pembatas Jalan di Rawa Badak Terancam Dipenjara 5 Tahun

Pencuri Pembatas Jalan di Rawa Badak Terancam Dipenjara 5 Tahun

Megapolitan
'Lebih Baik KPR daripada Gaji Dipotong untuk Tapera, Enggak Budget Wise'

"Lebih Baik KPR daripada Gaji Dipotong untuk Tapera, Enggak Budget Wise"

Megapolitan
Gaji Bakal Dipotong buat Tapera, Karyawan yang Sudah Punya Rumah Bersuara

Gaji Bakal Dipotong buat Tapera, Karyawan yang Sudah Punya Rumah Bersuara

Megapolitan
Panca Pembunuh 4 Anak Kandung Hadiri Sidang Perdana, Pakai Sandal Jepit dan Diam Seribu Bahasa

Panca Pembunuh 4 Anak Kandung Hadiri Sidang Perdana, Pakai Sandal Jepit dan Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Keberatan Soal Iuran Tapera, Pegawai: Pusing, Gaji Saya Sudah Kebanyakan Potongan

Keberatan Soal Iuran Tapera, Pegawai: Pusing, Gaji Saya Sudah Kebanyakan Potongan

Megapolitan
Nestapa Pekerja soal Iuran Tapera : Gaji Ngepas, Pencairan Sulit

Nestapa Pekerja soal Iuran Tapera : Gaji Ngepas, Pencairan Sulit

Megapolitan
Satu Tahun Dagang Sabu, Pria di Koja Terancam 20 Tahun Penjara

Satu Tahun Dagang Sabu, Pria di Koja Terancam 20 Tahun Penjara

Megapolitan
Bingung dengan Potongan Gaji untuk Tapera, Pegawai Swasta: Yang Punya Rumah Kena Juga, Enggak?

Bingung dengan Potongan Gaji untuk Tapera, Pegawai Swasta: Yang Punya Rumah Kena Juga, Enggak?

Megapolitan
Ulah Keblinger Pria di Koja, Curi Besi Pembatas Jalan untuk Nafkahi Keluarga Berujung Ditangkap Polisi dan Warga

Ulah Keblinger Pria di Koja, Curi Besi Pembatas Jalan untuk Nafkahi Keluarga Berujung Ditangkap Polisi dan Warga

Megapolitan
Kata Karyawan Swasta, Tapera Terasa Membebani yang Bergaji Pas-pasan

Kata Karyawan Swasta, Tapera Terasa Membebani yang Bergaji Pas-pasan

Megapolitan
Soal Wacana Rusun Baru untuk Eks Warga Kampung Bayam, Pemprov DKI: 'Don't Worry'

Soal Wacana Rusun Baru untuk Eks Warga Kampung Bayam, Pemprov DKI: "Don't Worry"

Megapolitan
DPC Gerindra Serahkan 7 Nama Bakal Calon Wali Kota Bogor ke DPD

DPC Gerindra Serahkan 7 Nama Bakal Calon Wali Kota Bogor ke DPD

Megapolitan
Gaji Dipotong untuk Tapera, Pegawai Swasta: Curiga Uangnya Dipakai Lagi oleh Negara

Gaji Dipotong untuk Tapera, Pegawai Swasta: Curiga Uangnya Dipakai Lagi oleh Negara

Megapolitan
Fakta-fakta Penemuan Mayat Dalam Toren Air di Pondok Aren: Korban Sempat Pamit Beli Kopi dan Ponselnya Hilang

Fakta-fakta Penemuan Mayat Dalam Toren Air di Pondok Aren: Korban Sempat Pamit Beli Kopi dan Ponselnya Hilang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com