JAKARTA, KOMPAS.com - Keluarga Sultan Rif'at menyertakan sejumlah bukti dan saksi saat melaporkan PT Bali Tower ke Polda Metro Jaya.
Dalam hal ini, mereka melaporkan PT Bali Tower karena kelalaian, sehingga membuat leher Sultan terluka akibat terjerat kabel fiber optik.
"Tadi kami sampaikan semua buktinya, saksi-saksinya juga sudah kami sertakan nama-namanya," ucap Kuasa Hukum keluarga Sultan, Tegar Putuhena di Mapolda Metro Jaya, Rabu (9/8/2023).
Tegar mengatakan, bukti-bukti tersebut berupa foto, video, serta dokumen. Hal itu sudah ditunjukkan ke polisi saat membuat laporan.
"Bukti-bukti foto video kemudian dokumen yang kami miliki juga sudah kami tunjukan kepada petugas dan sudah dicatat," kata dia.
Baca juga: Keluarga Sultan Resmi Laporkan PT Bali Tower atas Kasus Kabel Melintang yang Celakakan Anaknya
"Tinggal nanti dilakukan proses pemeriksaan," tambah dia.
Tegar berujar, laporan ini untuk menjawab klaim dari PT Bali Tower yang mengatakan tidak ada kelalaian atas melintang kabel fiber optik dan menyebabkan Sultan Rif'at terluka.
"Yang ingin kami sampaikan adalah sekali lagi kami menduga ada kelalaian," ucap dia.
"Jadi kalau PT Bali Tower mengeklaim tidak ada kelalaian, lawannya lalai itu hanya ada satu, sengaja. Apa iya dia sengaja naruh kabel di tengah jalan sampai orang lain celaka," tutur Tegar.
Sebelumnya, keluarga Sultan Rif'at melaporkan PT Bali Tower ke Polda Metro Jaya, dalam kasus kabel melintang yang melukai leher Sultan.
Laporan ini terdaftar dengan nomor LP/B/4666/VIII/2023/SPKT POLDA METRO JAYA pada tanggal 9 Agustus 2023.
Baca juga: Ingin Selesaikan Kasus Kabel Melintang dengan Mediasi, Keluarga Sultan: Kami Sangat Membuka Diri
"Hari ini kami sudah membuat laporan di Polda Metro Jaya terkait kasus PT Bali Tower yang korbannya adalah anak dari bapak ini, Sultan Rif’at Alfatih," ucap Tegar.
Diketahui, peristiwa yang menimpa Sultan terjadi di Jalan Pangeran Antasari pada 5 Januari 2023.
Saat itu, Sultan diketahui tengah menghabiskan waktu libur semesternya dengan kembali ke kediamannya.
"Kronologinya, pada 5 Januari 2023, anak saya pamitan mau main sama teman semasa SMA-nya sekitar pukul 22.00 WIB," kata Fatih.