JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi menyebutkan, teman penyiram air keras di Pulogadung, Jakarta Timur, sedari awal tak mengetahui niat pelaku berinisial ABH (16).
ABH langsung menyiramkan air keras kepada pelajar SMK berinisial MA (17) di Jalan Pisangan Lama III, Pulogadung.
"Satu anak saksi berinisial A tidak mengetahui ABH akan melakukan hal tersebut," ujar Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (Kanit PPA) Polres Metro Jakarta Timur Iptu Sri Yatmini saat dikonfirmasi, Minggu (13/8/2023).
Baca juga: Polisi Tangkap Remaja Penyiram Air Keras ke Pelajar di Pulogadung
Adapun ABH berboncengan tiga dengan A. Polisi saat ini masih mencari satu orang saksi, yakni remaja yang membonceng ABH dan H saat kejadian.
"Untuk anak saksi yang membonceng masih dalam pencarian," tutur Sri.
Sri mengatakan, polisi sudah berkoordinasi dengan kepala sekolah dari korban dan pelaku untuk menghadirkan semua saksi.
"Kepala sekolah berjanji akan menghadirkan anak tersebut dan semuanya anak pelaku, anak korban, dan anak saksi semuanya," kata dia.
Baca juga: Pengobatan Pelajar SMK Korban Penyiraman Air Keras di Pulogadung Fokus pada Mata
Aksi penyiraman air keras tersebut terjadi di Jalan Pisangan Lama III, Pisangan Timur, Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa (8/8/2023) pukul 15.30 WIB.
Peristiwa ini menyebabkan wajah MA melepuh. Seorang ibu dan anak di lokasi kejadian juga turut terkena cipratan air keras.
Saat kejadian, korban MA sedang berboncengan dengan temannya. Sore itu MA hendak mengantarkan temannya pulang ke rumah.
Baca juga: Nasib Pelajar SMK di Pulogadung, Lagi Semangat Baru Masuk Sekolah Malah Disiram Air Keras
Namun, ketika berpapasan dengan sekelompok remaja lain yang tengah mengendarai sepeda motor dari arah berlawanan, MA tiba-tiba disiram air keras.
"Yang saya tahu, anak saya ini pulang sekolah mau antar temannya yang satu perjalanan pulang," ucap Rudiati (52), ibunda MA, di kediamannya, Pisangan Timur, Jumat (11/8/2023).
"MA mau antar temannya ke rumahnya, ternyata berpapasan sama pelajar lain. Sebenarnya enggak ada konflik sama sekali (sebelum penyiraman terjadi)," imbuh dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.