JAKARTA, KOMPAS.com - Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD DKI Jakarta menyindir Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terkait masalah polusi udara di Ibu Kota.
Sekretaris I Fraksi PKS DPRD DKI M Taufik Zoelkifli berujar, Pemprov DKI baru sibuk menangani persoalan buruknya kualitas udara belakangan ini.
Sebelumnya, Pemprov DKI terkesan mengesampingkan program untuk mengatasi polusi, salah satunya terlihat dari anggaran pembangunan sepeda yang dihapus.
"Anggaran jalur sepeda dan pedestrian justru harus ditambah. Baru sekarang kita ribut polusi, tapi kalau bahas anggaran yang pro penanganan polusi, seakan-akan diirit-irit," ujar Taufik melalui pesan singkat, Minggu (13/8/2023).
Baca juga: Jakarta Kota Paling Berpolusi di Dunia, Pakar: Sektor Transportasi Harus Dibenahi Total
Ia mengatakan, salah satu penyumbang polusi udara di Jakarta adalah kendaraan bermotor.
Pemprov DKI seharusnya lebih mendorong masyarakat agar beralih menjadi pengguna transportasi umum dan kendaraan berbasis listrik.
"Masyarakat pun sebagai pengguna kendaraan juga ikut sadar bahwa ada juga sumbangsih polusi udara dari padatnya lalu lintas sehingga semua bisa lebih sadar untuk naik kendaraan umum," kata dia.
"Pemprov DKI Jakarta diharapkan mempercepat konversi kendaraan berbasis disel menuju kendaraan listrik," lanjut Taufik.
Baca juga: Jangan Sampai Jakarta Dihindari Wisatawan Mancanegara karena Paling Berpolusi...
Untuk diketahui, dalam rancangan pembangunan daerah (RPD) DKI Jakarta 2023-2026 yang dibuat Anies Baswedan saat menjabat sebagai Gubernur DKI, jalur sepeda di Ibu Kota bakal memiliki panjang 550 kilometer.
Sementara itu, Dinas Perhubungan (Dishub) DKI menghapus anggaran pembangunan jalur sepeda senilai Rp 38 miliar dan evaluasi jalur sepeda senilai Rp 2 miliar dalam RAPBD 2023.
Kemudian, pada 16 November 2022, Dishub DKI mengembalikan anggaran jalur sepeda dengan total nilai Rp 7,5 miliar.
Rinciannya, Rp 5 miliar untuk mengoptimalkan jalur sepeda di Ibu Kota, Rp 2 miliar untuk evaluasi jalur sepeda, dan Rp 500 juta untuk sosialisasi evaluasi tersebut.
Dengan demikian, Rp 7,5 miliar itu tak dialokasikan untuk pembangunan jalur sepeda pada 2023.
Adapun Jakarta menjadi kota nomor satu paling berpolusi di dunia pada Minggu pagi. Hal itu sesuai data yang diperbarui per pukul 07.00 WIB pagi di laman IQAir.
Indeks kualitas udara kota Jakarta pagi tadi menembus angka 172, dengan polutan utama PM 2,5 serta nilai konsentrasi 96,8 mikrogram per meter kubik.
Sementara itu, berdasarkan data terbaru per pukul 19.00 WIB, Jakarta turun ke peringkat 10 kota paling berpolusi di dunia, dengan indeks kualitas udara 97.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.