JAKARTA, KOMPAS.com - Arus lalu lintas menuju pusat Jakarta dari arah Jalan Daan Mogot dan Letjen S Parman, Jakarta Barat, padat merayap, Senin (21/8/2023) pagi, bertepatan dengan hari pertama aparatur sipil negara (ASN) DKI Jakarta bekerja dari rumah.
Pantauan Kompas.com, kepadatan terlihat di Jalan Daan Mogot, Cengkareng. Banyaknya kendaraan membuat arus lalu lintas terhambat.
Kepadatan mulai terurai di dekat Halte Jembatan Gantung. Namun, laju kendaraan kembali melambat di dekat Halte Taman Surya sampai perempatan menuju Jalan Kyai Tapa dan Letjen S Parman.
Baca juga: Hari Pertama ASN DKI Kerja dari Rumah, Cawang Tetap Macet
Sementara itu, arus lalu lintas dari Jalan Letjen S Parman menuju Tomang relatif lancar.
Sebaliknya, area di depan Mall Citraland menuju Daan Mogot padat dan cukup semrawut. Motor dan mobil saling menyerobot, terutama di tikungan menuju Jalan Sekretaris.
Arus Tol Tangerang menuju Jakarta juga tampak padat. Mobil melaju perlahan mendekati gerbang tol keluar arah Tanjung Duren.
Mendekati pertigaan menuju Jalan Gelong Baru, arus lalu lintas di Jalan S Parman tersendat, lalu kembali lancar mendekati perempatan Tomang Raya.
Menuju arah Slipi, arus lalu lintas lagi-lagi padat merayap, khususnya di dekat RS Harapan Kita.
Begitu juga menuju Jalan KS Tubun dan Jalan Gatot Subroto. Arus kendaraan tidak sepadat sebelumnya, tapi cenderung tersendat.
Baca juga: Hari Pertama ASN DKI WFH, Jalan Lenteng Agung dari Arah Depok Ramai Lancar
Diberitakan sebelumnya, kebijakan WFH bagi ASN di lingkungan Pemprov DKI Jakarta dimulai 21 Agustus 2023.
Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan, tujuan WFH dengan ketentuan 50 persen dari jumlah pegawai ini untuk mengurai kemacetan.
"Pertama, waktu Covid-19, kami bisa bekerja efisien. Berikutnya, salah satunya (untuk) mengatasi kemacetan di titik-titik tertentu, kami coba (percepat penerapan WFH)," kata Heru usai mengikuti upacara HUT ke-78 RI di Monas, Jakarta Pusat, Kamis (17/8/2023).
Adapun WFH diberlakukan bagi pegawai yang tidak bersentuhan langsung dengan pelayanan masyarakat.
"Rencana mungkin (diterapkan selama) 1-2 bulan. Rencananya dua bulan," ucap Heru.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.