JAKARTA, KOMPAS.com - Mariyani (72) mengaku menyaksikan putranya dibacok berkali-kali oleh pria berinisial J (43) di kawasan Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat, Minggu (27/8/2023).
Menurut Mariyani, putranya yang berinisial R (43) kala itu tengah berada di depan rumah. Pelaku J tiba-tiba datang mencari petugas keamanan serta ketua RW setempat.
Lantaran tak bisa menemukan keduanya, J lantas menendang bangku yang berada di depan masjid di lokasi kejadian. Ketika itu, Mariyani mengatakan bahwa R sempat mendengar teriakan maling lalu menghampiri pelaku.
"Dia (pelaku) datang sudah yang ketiga kali. Saya lagi makan dia datang bawa golok. Anak saya mau dibacok golok, lari anak saya," ungkap Mariyani saat ditemui di kediamannya di Cengkareng, Senin (28/8/2023).
Baca juga: Seorang Pria Bacok Warga di Cengkareng Pakai Golok
Mariyani yang turut menyaksikan peristiwa itu meminta tolong kepada warga. Kata dia, pelaku tak segan-segan mengayunkan golok yang ditentengnya ke arah R.
"Anak saya enggak bawa apa-apa. Dia di depan masjid. Anak saya enggak bawa pisau atau apa. Dia (pelaku) bawa golok," jelas Mariani
"Anak saya sudah ampun-ampun masih tetap saja dihajar sama dia," lanjut dia.
Korban R dibacok di beberapa bagian tubuhnya hingga bersimbah darah. Akibat pembacokan itu, korban mengalami luka di lengan, kaki, punggung, dan ibu jari putus.
R kemudian dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cengkareng untuk mendapatkan penanganan.
"Kondisinya parah, darah mengucur terus. Enam luka di bagian belakang, kemarin sudah dijahit dibuka lagi. Luka di lengan dua, punggung, paha, jari putus," papar Mariyani.
Baca juga: Putranya Dibacok di Cengkareng, Sang Ibu: Anak Saya Sudah Ampun-ampun Masih Dihajar
Ia mengaku, tak mengetahui masalah apa yang melatarbelakangi pelaku tega membacok anak keduanya tersebut.
Sebelumnya, Kapolsek Cengkareng Kompol Hasoloan Situmorang menyampaikan bahwa J telah ditangkap. J ditahan di Mapolsek Cengkareng sejak Minggu, usai peristiwa pembacokan terjadi.
"Terduga pelaku sudah kami amankan, dan dalam tahap pemeriksaan," kata Hasoloan saat dihubungi Kompas.com.
Hasoloan sendiri belum memerinci kronologi aksi pembacokan tersebut. Sebab, polisi kini menyelidiki dan memeriksa pelaku. Saat ditanya soal kondisi kejiwaan pelaku, Hasoloan berkata, pihaknya masih mendalami terkait hal itu.
"Untuk terduga pelaku apakah ODGJ atau tidak, masih butuh pengecekan. Harus dilakukan pemeriksaan oleh ahlinya," ujar Hasoloan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.