JAKARTA, KOMPAS.com - Alat water mist untuk menyiramkan air dari atas gedung-gedung tinggi bakal dioperasikan dua kali sehari dalam rangka mengatasi polusi udara.
Hal itu disampaikan Kabid Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Erni Pelita Fitratunnisa saat menguji coba water mist di rooftop Gedung Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (1/9/2023).
"Menurut info dari Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN), ini operasinya dua kali empat jam per hari, dengan jeda waktu 30 menit sampai satu jam," ujar Erni.
Baca juga: Atasi Polusi, Pemprov DKI Uji Coba Water Mist di Atap Balai Kota
Saat ini, kata Erni, baru satu alat yang telah tersedia dan dipasang di rooftop Gedung Balai Kota DKI Jakarta.
Berdasarkan hasil uji coba sementara, alat ini mampu menyemprotkan 10 liter air per menit ke udara. Butiran air menyerupai gerimis seketika turun saat alat diaktifkan.
Penyemprotan air dari atap gedung ini diharapkan dapat menekan polusi dan memperbaiki kualitas udara di Jakarta.
Baca juga: Dinas LH Sebut Pemprov DKI yang Pertama Pasang Water Mist di Atap Gedung
Sebagai informasi, Jakarta menduduki posisi ketiga sebagai kota dengan kualitas udara terburuk di dunia, Jumat pagi.
Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir sekitar pukul 07.04 WIB, indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta berada di angka 153.
Konsentrasi polutan tertinggi dalam udara DKI Jakarta hari ini PM 2.5, dengan nilai konsentrasi 58,5 mikrogram per meter kubik.
Konsentrasi polutan tersebut 11,7 kali lebih besar dari nilai panduan kualitas udara tahunan World Health Organization (WHO).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.