Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sampah Menggunung di Pasar Induk Kramatjati, Pedagang: Bau dan Bikin Macet!

Kompas.com - 09/09/2023, 17:33 WIB
Zintan Prihatini,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menggunungnya sampah di Pasar Induk Kramatjati, Jakarta Timur mengganggu pedagang lantaran kerap menyebabkan kemacetan panjang. Lokasi pembuangan sampah sementara ini berada di area belakang pasar.

Pedagang sayur bernama Roni (40) juga sangat terganggu dengan aroma tak sedap dari gunungan sampah itu.

"Iya terganggu, itu pastinya kalau bau dan polusi. Di sini juga sering macet, karena kendaraan yang lewat enggak bisa gara-gara sampah," kata Roni saat ditemui Kompas.com di Pasar Induk Kramatjati, Sabtu (9/9/2023).

Baca juga: Melihat Gunungan Sampah Setinggi 2 Meter di Pasar Induk Kramatjati...

Dia menyebut, sampah bahkan menumpuk hingga ketinggian 10 meter pada tiga hari lalu. Pria asal Bogor, Jawa Barat ini tak mengetahui penyebab penumpukan sampah tersebut.

"Kurang tahu (penyebabnya). Pokoknya enggak diangkut ada tiga hari. Diangkutnya cuma dikit," tutur Roni.

Menurut dia, selain karena sampah, parkiran liar pun menyebabkan kemacetan.

Kios pedagang hanya berjarak beberapa meter dari jalan utama yang dilintasi kendaraan di area pasar.

"Ya berpengaruh sama yang belanja parkirnya susah kadang-kadang (pembeli) pindah ke sana (pasar depan) sedangkan di sini penuh kendaraan," imbuh Roni.

Ditemui secara terpisah, Kepala Satuan Pelaksana (Kasatpel) Lingkungan Hidup Kecamatan Kramatjati Slamet mengatakan, sebenarnya ada 15 truk pengangkut sampah di pasar ini.

Baca juga: Sampah Menggunung hingga 2 Meter di Pasar Kramatjati karena 6 Truk Pengangkut Rusak

Namun, saat ini hanya sembilan truk yang masih beroperasi karena enam di antaranya rusak.

"Memang (pengangkutan sampah) terkendala dengan saat ini kerusakan kendaraan yang masih ada dalam proses perbaikan," ujar Slamet.

Dia menuturkan, kerusakan enam truk pengangkut terjadi sejak sekitar tiga bulan lalu. Slamet tak menampik sampah menumpuk karena kerusakan truk pengangkut tersebut.

"Dari sembilan ini kadang ada juga yang enggak jalan satu, jadi tinggal delapan. Karena tidak semua sembilan truk ini jalan semuanya. Tetapi, kami tetap berupaya agar pelayanan ini bisa berjalan," jelasnya.

Tiga truk yang rusak kini tengah diperbaiki. Sedangkan sisanya masih mengantre untuk perbaikan.

Pantauan Kompas.com di lokasi, gunungan sampah itu saat ini tengah diangkut petugas menggunakan truk menuju tempat pembuangan akhir.

Baca juga: Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ akibat Mobil Lawan Arus, Pengemudinya Anggota TNI

Sementara ini, Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta mengerahkan 30 truk untuk membawa sampah-sampah tersebut.

"Hari ini kami sudah terangkut sebanyak 28 ridge, masih menunggu kendaraan yang memang belum masuk. Besok kami juga dibantu lagi. Diupayakan besok tuntas," tutur dia..

Masing-masing truk, bakal mengangkut dua ridge sampah menuju TPST Bantargebang, Bekasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com