Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Gunungan Sampah Setinggi 2 Meter di Pasar Induk Kramatjati...

Kompas.com - 09/09/2023, 16:28 WIB
Zintan Prihatini,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sampah di Pasar Induk Kramatjati, Jakarta Timur menggunung hingga sekitar dua meter tingginya.

Lokasi pembuangan sampah sementara ini berada di ujung pasar.

Dengan menggunakan sepeda motor, Kompas.com mendatangi Pasar Induk Kramatjati, Sabtu (9/9/2023).

Baca juga: Ada Oknum Pembakar Sampah, Warga Tangerang: Rutin Tiap Malam, Kami Benar-benar Dikelilingi Asap

Dari kejauhan, menuju tempat pembuangan sampah sudah tercium aroma tak sedap dari sayur dan buah busuk, ditambah bau amis ikan.

Truk pengangkut sayuran, pembeli, hingga pedagang hilir mudik di area pasar tersebut.

Sesampainya di lokasi, gunungan sampah yang terdiri dari sisa-sisa rambut jagung, sampah plastik, karung, sampah sayuran, kayu, dan buah-buahan menumpuk di satu tempat.

Bau tak sedap makin menyeruak ke dalam hidung. Meski begitu, warga yang ada di lokasi tampak santai sambil duduk di warung dekat gunungan sampah itu.

Jarak dari tempat pembuangan sementara di area belakang Pasar Induk Kramat Jati sekitar 20 meter dari kios pedagang.

Baca juga: Sosok Ibu-Anak yang Ditemukan Jadi Kerangka di Depok: Jarang Bersosialisasi, Hanya Terlihat Saat Buang Sampah

Di sana, terdapat truk milik Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta yang siap mengangkut sampah.

Ada pula dua buldoser berkelir hijau dan kuning yang sibuk mengangkat sampah ke dalam bak truk.

Kepala Satuan Pelaksana (Kasatpel) Lingkungan Hidup Kecamatan Kramatjati Slamet membenarkan, beberapa waktu belakangan, terjadi penumpukan sampah di Pasar Induk Kramatjati.

Seharusnya, sampah diangkut 15 truk per harinya. Namun, enam truk pengangkut sampah rusak sejak sekitar tiga bulan lalu.

"Dari 15 itu yang kami plotting saat ini hanya sembilan yang kami operasikan," ujar Slamet saat ditemui di Pasar Induk Kramatjati.

Oleh sebab itu, instansi terkait termasuk Dinas LH DKI Jakarta mengerahkan truk pengangkut tambahan hari ini.

Baca juga: Indonesia Saat Ini dalam Keadaan Tidak Baik-baik Saja, Terutama Isu Sampah

 

Sementara ini, kata Slamet, ada 30 truk yang dikerahkan untuk membawa sampah itu menuju tempat pembuangan akhir.

"Pelayanan kami sedikit terganggu karena sembilan (truk) ini tentunya tidak akan cukup untuk mengangkut sampah di pasar induk," jelas dia.

Dihubungi secara terpisah, Manajer Hubungan Masyarakat Perumda Pasar Jaya Agus Lamun berkata, instansi terkait tengah melakukan gerebek sampah di Pasar Induk Kramatjati.

Dengan begitu, sampah yang menggunung di pasar bisa diangkut lebih cepat.

"Dengan pengerahan armada yang lebih dari ritase setiap harinya. Sehingga Insyaallah hari ini, dengan kolaborasi Dinas LH dan Pasar Jaya melalui gerebek sampah gunungan sampah itu bisa teratasi," ungkap Agus melalui pesan singkat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com