Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cari Sebab Kematian Ibu-Anak di Depok, Polisi Dalami Gaya Hidup Kedua Korban

Kompas.com - 09/09/2023, 21:18 WIB
Ivany Atina Arbi

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyebab kematian Grace Arijani Harahapan (68) dan anaknya David Ariyanto Wibowo (38), yang ditemukan tinggal kerangka di kediaman mereka di Depok, Kamis (7/9/2023), masih misteri.

Kendati begitu, Penyidik Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya telah selesai melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) pada Sabtu (9/9/2023).

Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Samian mengatakan, dalam olah TKP kali ini, polisi mendalami pola keseharian serta gaya hidup kedua korban.

"Penyelidikan induktif, melihat tempat kejadian, lihat pola kehidupan dan profil kesehatan dari korban," ungkap Samian saat ditemui usai olah TKP, Sabtu.

Dia berharap, hasil pendalaman terhadap keseharian dan pola hidup korban bisa membantu kepolisian menemukan titik terang untuk mengungkap penyebab kematian ibu dan anak.

Baca juga: Polisi Selidiki Pola Hidup dan Profil Kesehatan Ibu-Anak yang Tewas di Depok

Dalam olah TKP, polisi menemukan beberapa dokumen dan bukti pembayaran. "Ada beberapa catatan-catatan dan bukti-bukti pembayaran," tutur dia.

Sementara itu, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengatakan, saat ini kedua jasad korban telah diotopsi di Rumah Sakit (RS) Polri, Jakarta Timur.

Otopsi dipimpin langsung oleh Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Metro Jaya Kombes Hery Wijatmoko.

"Otopsi lengkap ini untuk menganalisis jenazahnya, terutama apa penyebab kematiannya," kata Hengki

Salah satu hal yang ingin ditelisik dalam otopsi lengkap itu, yakni apakah ada unsur racun di dalam tubuh kedua jenazah itu atau tidak.

Baca juga: Tim Forensik Cari Unsur Racun di Kerangka Ibu-Anak di Depok

Hengki menegaskan, proses pengusutan perkara ini mirip seperti penemuan satu keluarga membusuk di Kalideres, Jakarta Barat, beberapa waktu lalu.

Penyidik tidak hanya melibatkan tim forensik medis, tetapi juga akan melibatkan sejumlah ahli, antara lain ahli kimia, Inafis, ahli psikologi forensik, dan ahli digital forensik.

"Kami bersama-sama menganalisis, menyelidiki secara induktif tentang apa yang kira-kira terjadi di TKP tersebut dengan ditemukannya dua mayat diduga ibu dan anak ini," ujar Hengki.

Kronologi penemuan jasad

Penemuan jasad Grace dan David bermula saat warga hendak mengajak acara jalan santai yang digelar perangkat RT setempat.

Tetangga korban, Ratna Ningsih Trinyoto (71), mengaku merupakan panitia acara jalan santai tersebut.

Baca juga: Olah TKP Rumah Ibu-Anak yang Tewas di Depok, Polisi Bawa Dokumen dan Bukti Pembayaran

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com