Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penderitaan Ibu Muda di Bekasi Sebelum Dibunuh Suami: Dikunci di Dalam Kontrakan Usai Alami KDRT

Kompas.com - 13/09/2023, 18:46 WIB
Abdul Haris Maulana

Editor

BEKASI, KOMPAS.com - Nando (25), pelaku yang membunuh istrinya, Mega Suryani Dewi (24), rupanya kerap bertindak kejam terhadap pasangan hidupnya itu.

Sebelum melakukan pembunuhan, sejumlah tindak kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dilakukan Nando kepada Mega, yang mana hal itu diketahui tetangga dan pemilik kontrakan.

Mengurung korban di kontrakan

Dewi (41), pemilik kontrakan yang disewa korban dan pelaku mengatakan, Nando pernah melakukan KDRT sebelum membunuh Mega.

Baca juga: Diduga Cuek atas Laporan KDRT Ibu Muda yang Dibunuh Suami di Bekasi, Polisi Disebut Tak Peka pada Potensi Femisida

Dewi menuturkan, KDRT pertama yang diketahui warga terjadi di kontrakan mereka, Jalan Cikedokan, Desa Sukadanau, Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, pada 7 Agustus 2023.

Saat itu, tetangga di sebelah kontrakan korban memberikan informasi kepada Dewi.

"Waktu KDRT awal 7 Agustus, itu dia (Mega) nangisnya pelan-pelan. Nangisnya lama, nah di situ dia minta tolong, makanya tetangga dengar," tutur Dewi saat ditemui di Cikarang Barat, Selasa (12/9/2023).

Dewi berujar, penyewa kontrakan lain meneleponnya pukul 02.00 WIB.

Setelah itu, Dewi langsung menuju kontrakan. Posisi kontrakan bersebelahan dengan rumahnya.

"Mega sudah sendirian di dalam, enggak ada suaminya, dikunciin dari luar, terus saya buka pintu pakai kunci duplikat," ujar Dewi.

Baca juga: Ibu Muda di Bekasi Pernah Dianiaya Sebelum Dibunuh Suami, Alami Luka Lebam di Dada

Alami luka lebam

Setelah membukakan pintu kontrakan, Dewi melihat korban menangis. Ia juga melihat ada luka lebam di bagian dada Mega yang diduga akibat perbuatan Nando.

"Waktu itu saya buka (pintu kontrakan) pukul 03.00 WIB, posisinya korban lagi nangis. Saya sarankan ke rumah sakit karena ada memar (lebam) di bagian dada," kata Dewi.

Melihat luka lebam itu, Dewi menyarankan Mega untuk melakukan visum ke rumah sakit dan melaporkan dugaan KDRT.

"Terus dia (Mega) bilang, 'Iya, Bu, tolong saya, Bu, tolong carikan HP saya, Bu', karena mungkin dibawa suaminya atau disimpan," papar Dewi.

Setelah itu, Dewi mengatakan bahwa Mega sempat pergi dari kontrakan dan tinggal di rumah ibunya.

Baca juga: Kontrakan TKP Suami Bunuh Istri di Bekasi Ditinggal Penyewa, Pemilik Berusaha Ikhlas

"Yang pasti saat sebelum kejadian (pembunuhan), saya sudah bilang ke orangtuanya juga untuk menyerahkan korban kembali ke orangtuanya karena takut suatu saat nanti terjadi (KDRT kembali)," kata dia.

Halaman:


Terkini Lainnya

Ponsel Pria Dalam Toren di Pondok Aren Hilang, tetapi Masih Aktif

Ponsel Pria Dalam Toren di Pondok Aren Hilang, tetapi Masih Aktif

Megapolitan
Satu Pelajar Kritis Usai Terlibat Tawuran di Bekasi

Satu Pelajar Kritis Usai Terlibat Tawuran di Bekasi

Megapolitan
Sindikat Curanmor di Palmerah Bobol 4 Motor Tiap Semalam Selama Tiga Bulan

Sindikat Curanmor di Palmerah Bobol 4 Motor Tiap Semalam Selama Tiga Bulan

Megapolitan
Agenda Pemeriksaan SYL dalam Kasus Firli Besok Terhalang Jadwal Sidang

Agenda Pemeriksaan SYL dalam Kasus Firli Besok Terhalang Jadwal Sidang

Megapolitan
Jalan Terjal Ahok Maju Pilkada Jakarta 2024, Pernah Kalah Pilkada DKI 2017 dan Calon Lawan yang Kuat

Jalan Terjal Ahok Maju Pilkada Jakarta 2024, Pernah Kalah Pilkada DKI 2017 dan Calon Lawan yang Kuat

Megapolitan
Warga Koja Gerebek Pengedar Narkoba yang Lagi 'Nyabu' di Kontrakannya

Warga Koja Gerebek Pengedar Narkoba yang Lagi "Nyabu" di Kontrakannya

Megapolitan
Petugas Gabungan Tertibkan APK Bakal Calon Wali Kota Bogor

Petugas Gabungan Tertibkan APK Bakal Calon Wali Kota Bogor

Megapolitan
Satpol PP Tertibkan Puluhan Spanduk Bacawalkot di Kota Bogor

Satpol PP Tertibkan Puluhan Spanduk Bacawalkot di Kota Bogor

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Anggota Sindikat Pencurian Motor di Palmerah

Polisi Tangkap 3 Anggota Sindikat Pencurian Motor di Palmerah

Megapolitan
LBH Jakarta Sebut Pemberian Bintang Empat Prabowo Abaikan UU TNI

LBH Jakarta Sebut Pemberian Bintang Empat Prabowo Abaikan UU TNI

Megapolitan
Polisi Imbau Warga Bikin SIM Langsung di Satpas, Jangan Termakan Iming-iming Medsos

Polisi Imbau Warga Bikin SIM Langsung di Satpas, Jangan Termakan Iming-iming Medsos

Megapolitan
NIK 213.831 Warga Sudah Dipindahkan ke Luar Jakarta, Dukcapil: Akan Terus Bertambah

NIK 213.831 Warga Sudah Dipindahkan ke Luar Jakarta, Dukcapil: Akan Terus Bertambah

Megapolitan
Polisi Musnahkan 300 Knalpot Brong di Koja dengan Gergaji Mesin

Polisi Musnahkan 300 Knalpot Brong di Koja dengan Gergaji Mesin

Megapolitan
Polresta Bogor Luncurkan Aplikasi SiKasep, Lapor Kehilangan Tak Perlu Datang ke Kantor Polisi

Polresta Bogor Luncurkan Aplikasi SiKasep, Lapor Kehilangan Tak Perlu Datang ke Kantor Polisi

Megapolitan
Janggal dengan Kematian Anaknya di Dalam Toren, Ibu Korban: Ada Bekas Cekikan

Janggal dengan Kematian Anaknya di Dalam Toren, Ibu Korban: Ada Bekas Cekikan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com