Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua RT Tegur Pemilik Rumah Rongsokan di Cimanggis, tapi Tak Pernah Ditanggapi Serius

Kompas.com - 15/09/2023, 22:26 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Jessi Carina

Tim Redaksi


DEPOK, KOMPAS.com - Trimono (65), Ketua RT 07 RW 02 Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, Depok, Jawa Barat ini mengaku sudah dua kali menegur langsung secara tegas pemilik rumah rongsokan agar membereskan barang-barang bekas dan sampahnya yang berserak di rumah itu.

Sebab kata Trimono, bukan sekali dua kali saja ia mendapat keluhan dari warga sekitar yang merasa tidak nyaman lantaran banyaknya timbunan sampah di sana.

"Itu sudah dua kali secara lisan saya minta supaya dibersihkan. Memang warga kita mengeluh dengan banyaknya nyamuk, tikus, dikhawatirkan kalau ada sarang ular di situ," kata Trimono saat ditemui Kompas.com di kediamannya, Cimanggis, Jumat (15/9/2023).

Tapi nyatanya, kata dia, tidak ada tanggapan dari yang bersangkutan untuk segera membereskan rongsokan tersebut.

Baca juga: Warga Khawatir Rumah Belasan Tahun Penuh Karung Rongsokan di Cimanggis Jadi Sarang Ular

"Orang yang saya kirim (surat) itu tanggapannya gimana ya. Nemuin kita ya kagak, yaudalah. Orangnya sendiri begitu, jadi saya sendiri pun bingung," celetuk dia.

Memang, beberapa waktu lalu pada bulan Agustus, kata Trimono, usai ia mengirim surat kepada pemilik rumah, pemilik pun sempat datang membereskan sampah dan rongsokannya.

"Akhirnya saya kasih surat ke pemilik sampah itu pada 24 Juli 2023, saya kirim surat ke sana. Nah itu baru ada perhatian. Akhirnya barang-barang depan rumahnya dibersihkan dikarungin. Tapi ternyata setelah dikarungin kok sampai sekarang enggak diangkut," tutur dia.

Menurut informasi yang diterima Trimono, persoalan hak milik bangunan itu sudah cukup ruwet karena berupa warisan dari orangtua pemiliknya.

Dia bingung harus menegur siapa lantaran ada banyak keluarga yang sebelumnya menghuni rumah tersebut.

Baca juga: Warga Khawatir Rumah Penuh Rongsokan di Cimanggis Depok Picu Kebakaran

"Ada 3-4 keluarga di situ. Itu punya orangtua mereka ditempati bersama. Tanah waris karena orangtuanya sudah meninggal. Waktu itu saya dengar informasi bahwa tanah itu udah dijual, tapi yang beli keluarganya sendiri, adiknya," ujar dia.

Namun, hingga saat ini tidak ada satu pun dari keluarga tersebut yang kunjung membersihkan rumah yang dipenuhi barang-barang rongsokan tersebut.

"Karena sampah itu kan sampah barang bekas, maksud saya barang yang masih laku dijual itu supaya dipilih terus dijual. Kalau yang enggak laku ya dibersihkan dibuang. Tapi ternyata belum ada tanggapan," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banyak Jukir Liar, Pengelola Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab

Banyak Jukir Liar, Pengelola Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab

Megapolitan
Pencuri Ban Mobil di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja Jual Barang Curian ke Penadah Senilai Rp 1.800.000

Pencuri Ban Mobil di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja Jual Barang Curian ke Penadah Senilai Rp 1.800.000

Megapolitan
Hotman Paris Duga Ada Oknum yang Ubah BAP Kasus Vina Cirebon

Hotman Paris Duga Ada Oknum yang Ubah BAP Kasus Vina Cirebon

Megapolitan
Begal Calon Siswa Bintara Tewas Ditembak di Dada Saat Berusaha Kabur

Begal Calon Siswa Bintara Tewas Ditembak di Dada Saat Berusaha Kabur

Megapolitan
Tiga Pembunuh Vina di Cirebon Masih Buron, Hotman Paris: Dari Awal Kurang Serius

Tiga Pembunuh Vina di Cirebon Masih Buron, Hotman Paris: Dari Awal Kurang Serius

Megapolitan
Kesal Ada Donasi Palsu Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Keluarga Korban: Itu Sudah Penipuan!

Kesal Ada Donasi Palsu Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Keluarga Korban: Itu Sudah Penipuan!

Megapolitan
Merasa Ada Kejanggalan pada BAP, Hotman Paris Minta 8 Tersangka Kasus Vina Diperiksa Ulang

Merasa Ada Kejanggalan pada BAP, Hotman Paris Minta 8 Tersangka Kasus Vina Diperiksa Ulang

Megapolitan
Pemkot Jaksel Berencana Beri Pelatihan Kerja kepada Jukir Liar yang Terjaring Razia

Pemkot Jaksel Berencana Beri Pelatihan Kerja kepada Jukir Liar yang Terjaring Razia

Megapolitan
Modus Pencurian Mobil di Bogor: Jual Beli Kendaraan Bekas, Dipasang GPS dan Gandakan Kunci

Modus Pencurian Mobil di Bogor: Jual Beli Kendaraan Bekas, Dipasang GPS dan Gandakan Kunci

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Satu Pembegal Calon Siswa Bintara Ditembak Mati

Melawan Saat Ditangkap, Satu Pembegal Calon Siswa Bintara Ditembak Mati

Megapolitan
Polisi Tangkap Begal yang Serang Calon Siswa Bintara Polri di Jakbar

Polisi Tangkap Begal yang Serang Calon Siswa Bintara Polri di Jakbar

Megapolitan
417 Bus Transjakarta Akan 'Dihapuskan', DPRD DKI Ingatkan Pemprov Harus Sesuai Aturan

417 Bus Transjakarta Akan "Dihapuskan", DPRD DKI Ingatkan Pemprov Harus Sesuai Aturan

Megapolitan
Ketahuan Buang Sampah di Luar Jam Operasional TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu, 12 Warga Didenda

Ketahuan Buang Sampah di Luar Jam Operasional TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu, 12 Warga Didenda

Megapolitan
Bertemu Keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris: Ada yang Tidak Beres di Penyidikan Awal

Bertemu Keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris: Ada yang Tidak Beres di Penyidikan Awal

Megapolitan
Fakta-fakta Donasi Palsu Kecelakaan SMK Lingga Kencana, Pelaku Mengaku Paman Korban dan Raup Rp 11 Juta

Fakta-fakta Donasi Palsu Kecelakaan SMK Lingga Kencana, Pelaku Mengaku Paman Korban dan Raup Rp 11 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com