DEPOK, KOMPAS.com - Trimono (65), Ketua RT 07 RW 02 Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, Depok, Jawa Barat ini mengaku sudah dua kali menegur langsung secara tegas pemilik rumah rongsokan agar membereskan barang-barang bekas dan sampahnya yang berserak di rumah itu.
Sebab kata Trimono, bukan sekali dua kali saja ia mendapat keluhan dari warga sekitar yang merasa tidak nyaman lantaran banyaknya timbunan sampah di sana.
"Itu sudah dua kali secara lisan saya minta supaya dibersihkan. Memang warga kita mengeluh dengan banyaknya nyamuk, tikus, dikhawatirkan kalau ada sarang ular di situ," kata Trimono saat ditemui Kompas.com di kediamannya, Cimanggis, Jumat (15/9/2023).
Tapi nyatanya, kata dia, tidak ada tanggapan dari yang bersangkutan untuk segera membereskan rongsokan tersebut.
Baca juga: Warga Khawatir Rumah Belasan Tahun Penuh Karung Rongsokan di Cimanggis Jadi Sarang Ular
"Orang yang saya kirim (surat) itu tanggapannya gimana ya. Nemuin kita ya kagak, yaudalah. Orangnya sendiri begitu, jadi saya sendiri pun bingung," celetuk dia.
Memang, beberapa waktu lalu pada bulan Agustus, kata Trimono, usai ia mengirim surat kepada pemilik rumah, pemilik pun sempat datang membereskan sampah dan rongsokannya.
"Akhirnya saya kasih surat ke pemilik sampah itu pada 24 Juli 2023, saya kirim surat ke sana. Nah itu baru ada perhatian. Akhirnya barang-barang depan rumahnya dibersihkan dikarungin. Tapi ternyata setelah dikarungin kok sampai sekarang enggak diangkut," tutur dia.
Menurut informasi yang diterima Trimono, persoalan hak milik bangunan itu sudah cukup ruwet karena berupa warisan dari orangtua pemiliknya.
Dia bingung harus menegur siapa lantaran ada banyak keluarga yang sebelumnya menghuni rumah tersebut.
Baca juga: Warga Khawatir Rumah Penuh Rongsokan di Cimanggis Depok Picu Kebakaran
"Ada 3-4 keluarga di situ. Itu punya orangtua mereka ditempati bersama. Tanah waris karena orangtuanya sudah meninggal. Waktu itu saya dengar informasi bahwa tanah itu udah dijual, tapi yang beli keluarganya sendiri, adiknya," ujar dia.
Namun, hingga saat ini tidak ada satu pun dari keluarga tersebut yang kunjung membersihkan rumah yang dipenuhi barang-barang rongsokan tersebut.
"Karena sampah itu kan sampah barang bekas, maksud saya barang yang masih laku dijual itu supaya dipilih terus dijual. Kalau yang enggak laku ya dibersihkan dibuang. Tapi ternyata belum ada tanggapan," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.