Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Kuat Lihat Pelajar SMA Tewas Terlindas Bus di Duren Sawit, Pedagang: Saya Trauma

Kompas.com - 09/10/2023, 14:29 WIB
Nabilla Ramadhian,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pedagang nasi kuning bernama Irfan (24) mengaku tak kuat melihat pelajar SMA tewas di tempat usai terlindas bus pariwisata di Jalan Raden Inten, Duren Sawit, Jakarta Timur, Senin (9/10/2023) pagi.

Sebab, ia mengingat kembali momen ketika temannya hampir tewas dengan cara yang sama beberapa tahun lalu di Tasikmalaya, Jawa Barat.

"Saya enggak berani lihat bukan karena baru pertama kali sih lihat beginian, tapi karena trauma. Pernah lihat juga di depan saya pas lagi bawa motor, teman saya (hampir terlindas)," tutur dia di lokasi.

Baca juga: Pelajar SMA Tewas di Tempat Usai Tabrak Motor dan Terlindas Bus di Duren Sawit

Irfan melanjutkan, ia baru sepekan berjualan nasi kuning di Jalan Raden Inten. Sebelumnya, ia berdagang di kawasan Bogor, Jawa Barat.

Selama seminggu mencari nafkah di Duren Sawit, Irfan sudah sering melihat kecelakaan di pertigaan Jalan Raden Inten dan Jalan H Dahlan.

Biasanya, kecelakaan yang sering terjadi adalah dua motor saling bertabrakan atau menyenggol satu sama lain.

Sebab, pengemudi motor dari Jalan H Dahlan disebut jarang menengok ke kanan sebelum berbelok ke kiri. Walhasil, tabrakan pun terjadi.

"Biasanya orang langsung belok, jarang lihat ke kanan buat cek kendaraan lain yang melintas. Ada juga yang belok, ambilnya terlalu jauh," tutur Irfan.

Baca juga: Ibu Pelajar SMA yang Tewas Terlindas Bus di Duren Sawit Datangi TKP Sambil Menangis

Namun, baru Senin pagi ini ia menyaksikan kecelakaan yang korbannya langsung tewas di tempat.

Irfan mengaku, ia tidak melihat langsung saat korban menabrak pengendara motor lainnya dan terlindas bus pariwisata.

Ia sedang sibuk melayani pelanggan ketika tiba-tiba mendengar suara orang dan motor terjatuh.

"Pas bunyi 'gedebuk!', orang itu sudah tergeletak. Si ibu yang beli, yang lihat pertama kali. Dia nengok ke belakang, katanya ada yang jatuh. Saya lihat, betul ada orang tergeletak di jalanan," terang Irfan.

Tidak lama kemudian, polisi pun datang untuk mengamankan situasi. Ibu dan guru-guru korban juga tiba.

Mereka langsung membawa korban ke rumah sakit dengan menggunakan ambulans.

Sementara itu, sopir bus diamankan ke Unit Laka Lantas Jakarta Timur.

Baca juga: Bus yang Lindas Pelajar SMA di Duren Sawit Baru Berhenti Setelah Diteriaki Warga

Pada saat kecelakaan itu, Irfan langsung menjauh dari dagangannya yang hanya berjarak sekitar beberapa meter dari lokasi korban terkapar.

Selain takut melihat kondisi korban yang berlumuran darah, tetapi Irfan juga merasa dadanya berdegup kencang mengingat kejadian yang hampir menimpa temannya.

"Dengan adanya kecelakaan ini, seram sih enggak juga, cuma degdegan karena keingat kejadian waktu lagi motoran bareng teman saya," kata Irfan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com