Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jasad Korban Ledakan di Setiabudi Akhirnya Dievakuasi, Sempat Didiamkan karena Ada Sterilisasi Bom

Kompas.com - 18/10/2023, 19:58 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jenazah pekerja bangunan yang tewas akibat ledakan di Setiabudi, Jakarta Selatan, telah dievakuasi, Rabu (18/10/2023).

Pekerja Bangunan berinisial A itu dievakuasi sekitar pukul 17.00 WIB oleh Tim Disaster Victim Identification (DVI) Mabes Polri.

Jenazah A sempat didiamkan selama beberapa jam di lokasi kejadian karena diduga tewas akibat ledakan bom.

Oleh karena itu, Tim Gegana Polri melakukan sterilisasi lebih dulu sebelum korban diangkut.

Berdasarkan perhitungan Kompas.com, jenazah A baru dievakuasi setelah empat jam peristiwa ledakan.

Baca juga: Kronologi Ledakan di Setiabudi, Berawal dari Temuan Benda Berwarna Terang dari Lokasi Galian

Setelah Tim DVI melakukan pemeriksaan secara kasat mata di lokasi, jenazah A kemudian dibawa ke Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.

Diberitakan sebelumnya, peristiwa ledakan terjadi di sebuah rumah di Jalan Prahu, Setiabudi, Jakarta Selatan, sekitar pukul 13.00 WIB.

Satu dari empat pekerja bangunan dinyatakan tewas akibat ledakan tersebut.

Sementara, tiga pekerja sisanya menderita luka ringan akibat terkena serpihan benda yang meledak.

Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Ary Syam menyebut pihaknya belum bisa mengidentifikasi benda yang meledak, apakah itu bom atau bukan.

Baca juga: Jenazah Korban Ledakan di Setiabudi Belum Dievakuasi, Kelurahan: Tunggu Tim Gegana

Saat ini, ia hanya bisa memberikan garansi bahwa benda yang meledak memiliki warna terang.

"Saat menggali, korban (tewas) menemukan benda terang seperti (berwarna) putih," tutur Ade Ary.

Korban sebenarnya telah diingatkan oleh salah seorang rekannya untuk berhati-hati.

Namun, A disinyalir memukul benda itu menggunakan palu dan akhirnya meledak.

"(Sempat) diingatkan oleh salah satu saksi agar berhati-hati terhadap benda tersebut. Kemudian, berdasarkan keterangan saksi, korban memukul benda itu dan akhirnya menimbulkan ledakan," imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com