Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TPA Liar Limo Kebakaran Lagi, Warga: Sampai Kapan Kami Isap Asap?

Kompas.com - 25/10/2023, 09:18 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Jessi Carina

Tim Redaksi


DEPOK, KOMPAS.com - Asap akibat kebakaran Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Limo di Kota Depok mengganggu aktivitas masyarakat sekitar. 

Warga mengeluh masalah asap dari TPA liar ini seperti tidak ada habisnya. Sebab, kebakaran tidak hanya terjadi akhir pekan lalu saja, tepatnya Minggu (22/10/2023).

Paling tidak, sudah empat kali kebakaran terjadi di TPA itu dalam waktu satu tahun terakhir. 

"Setahun itu di sini bisa 4-5 kali kebakaran. Yang sebelum itu kecil cuma dua mobil Damkar, yang terakhir ini besar, bisa delapan mobil Damkar," kata Doddy (60), salah satu warga yang Kompas.com temui di sekitar lokasi, Selasa (24/10/2023) siang.

Baca juga: 2 Hari Usai TPA Liar di Limo Depok Terbakar, Asap dari Tumpukan Sampah Masih Pekat

Warga pun terpaksa menghirup asap itu berhari-hari. Warga lainnya, Fatma (55), mengaku sesak menghisap asap itu seharian. Bagaimana tidak? Tempat tinggalnya hanya berjarak sekitar satu kilometer saja dari TPA.

"Masalahnya ya asap itu, semua warga sini kena. Sampai kapan kita isap asap kayak gitu? Kan bahaya," ujar wanita paruh baya itu saat ditemui Kompas.com tak jauh dari TPA liar Limo.

Padahal, kata Fatma ia bersama warga RT 05/05 lain yang bertempat tinggal dekat TPA itu sudah menyurati Pemerintah Kota Depok hingga Dinas Lingkungan Hidup Kota Depok memgenai masalah TPA liar ini.

Namun, tidak ada langkah tegas dari pemerintah hingga sekarang untuk menutup TPA liar yang kian meresahkan itu.

Baca juga: Hari Kelima Pemadam Kebakaran Berjibaku di Dalam Asap, Taklukkan Api di TPA Rawa Kucing...

"Itu ilegal, kenapa bisa sampai sebesar itu padahal tidak ada izinnya. Pengaduan sudah. Mau ke mana? Pemkot? Sudah. Lurah, Camat, DLHK, Satpol PP? Sudah semua," kata Fatma. 

Ditambah lagi, lahan TPA ini pun disebut-sebut sebagai lahan sengketa yang tidak jelas kepemilikannya. Fatma dan warga lain kebingungan, tidak tahu harus mengadu kepada siapa lagi soal masalah sampah yang mereka hadapi.

"Kalau misal kita tahu siapa yang punya lahan, kita bisa nuntut. Masalahnya siapa yang menguasai itu kita enggak tahu," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Megapolitan
Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Megapolitan
Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Megapolitan
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Megapolitan
Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Megapolitan
Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Megapolitan
Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Ketika Si Kribo Apes Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Ketika Si Kribo Apes Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Megapolitan
3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

Megapolitan
PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Megapolitan
Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Megapolitan
Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki 'Gue Orang Miskin'...

Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki "Gue Orang Miskin"...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com