TANGERANG, KOMPAS.com - Sudah lima hari sejak api muncul, asap tebal masih terus menyelimuti Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Rawa Kucing, Kota Tangerang.
Ratusan petugas gabungan masih berjibaku memadamkan titik api yang tak kunjung jinak.
Kepala BPBD Tangerang Kota Maryono menyebut, meski sudah lima hari non-stop petugas memadamkan api, namun progresnya baru menyentuh di angka 60 persen.
"Sampai di hari ke-5 ini sudah mencapai 60 persen. Mulai hari ini kami akan fokus di pintu 3 lewat jalur belakang Perumahan Korpri," kata Maryono, dalam sambungan teleponnya kepada Kompas.com, Selasa (24/10/2023).
Baca juga: KLHK: Kebakaran di TPA Rawa Kucing Seperti Kebakaran di Lahan Gambut
Fokus itu dipindahkan karena di titik itu lah kepulan asap masih tebal.
Sejumlah kendaraan dan peralatan perang untuk melawan si jago merah juga telah dikerahkan. Maryono memerinci, ada 24 unit kendaraan yang diterjunkan ke lokasi.
"Saat ini kami menggunakan 24 unit kendaraan, termasuk tangki dengan kapasitas 16.000 liter," kata Maryono.
Untuk kendaraan mobil pemadam kebakaran bertekanan tinggi atau high pressure dan unit pompa, masing-masing ada empat kendaraan.
Baca juga: BPBD Tangerang Prediksi Pemadaman Api di TPA Rawa Kucing Selesai 5 Hari ke Depan
"Kami dapat bantuan dari Jakarta Barat, dua unit high pressure dan dua pompa portabel," ujar Maryono.
"Terus untuk dari Tangerang Selatan dua unit high pressure. Untuk Kabupaten Tangerang itu satu tangki dan dua kendaraan pemadam," kata dia lagi.
Pihak Pemerintah Kota juga mendapat bantuan dari Provinsi Banten. Selain itu, petugas turut menerjunkan alat berat, yakni ekskavator dan backhoe.
"Terus dari Provinsi, kami ada satu tangki kapasitas 6.000 liter. Terus dari OPD terkait, yaitu Dinas PUPR, kami ada empat ekskavator, dan dua backhoe. Terus dari LH, kami ada enam backhoe dan ekskavator," tutur dia.
Meski puluhan kendaraan mulai dari truk pengangkut air hingga helikopter telah dikerahkan, namun proses pemadaman tak semudah yang dibayangkan.
Maryono mengakui bahwa pemadaman di TPA yang terletak di Kedaung Wetan, Neglasari, Kota Tangerang itu menguras waktu dan tenaga. Salah satu yang jadi kendala adalah area lahan terbakar yang sangat luas.