Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Kelima Pemadam Kebakaran Berjibaku di Dalam Asap, Taklukkan Api di TPA Rawa Kucing...

Kompas.com - 25/10/2023, 07:56 WIB
Joy Andre,
Jessi Carina

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com -  Sudah lima hari sejak api muncul, asap tebal masih terus menyelimuti Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Rawa Kucing, Kota Tangerang. 

Ratusan petugas gabungan masih berjibaku memadamkan titik api yang tak kunjung jinak.

Kepala BPBD Tangerang Kota Maryono menyebut, meski sudah lima hari non-stop petugas memadamkan api, namun progresnya baru menyentuh di angka 60 persen.

"Sampai di hari ke-5 ini sudah mencapai 60 persen. Mulai hari ini kami akan fokus di pintu 3 lewat jalur belakang Perumahan Korpri," kata Maryono, dalam sambungan teleponnya kepada Kompas.com, Selasa (24/10/2023).

Baca juga: KLHK: Kebakaran di TPA Rawa Kucing Seperti Kebakaran di Lahan Gambut

Fokus itu dipindahkan karena di titik itu lah kepulan asap masih tebal.

Kendaraan "perang" petugas di lapangan

Sejumlah kendaraan dan peralatan perang untuk melawan si jago merah juga telah dikerahkan. Maryono memerinci, ada 24 unit kendaraan yang diterjunkan ke lokasi.

"Saat ini kami menggunakan 24 unit kendaraan, termasuk tangki dengan kapasitas 16.000 liter," kata Maryono.

Untuk kendaraan mobil pemadam kebakaran bertekanan tinggi atau high pressure dan unit pompa, masing-masing ada empat kendaraan.

Baca juga: BPBD Tangerang Prediksi Pemadaman Api di TPA Rawa Kucing Selesai 5 Hari ke Depan

"Kami dapat bantuan dari Jakarta Barat, dua unit high pressure dan dua pompa portabel," ujar Maryono.

"Terus untuk dari Tangerang Selatan dua unit high pressure. Untuk Kabupaten Tangerang itu satu tangki dan dua kendaraan pemadam," kata dia lagi.

Pihak Pemerintah Kota juga mendapat bantuan dari Provinsi Banten. Selain itu, petugas turut menerjunkan alat berat, yakni ekskavator dan backhoe.

"Terus dari Provinsi, kami ada satu tangki kapasitas 6.000 liter. Terus dari OPD terkait, yaitu Dinas PUPR, kami ada empat ekskavator, dan dua backhoe. Terus dari LH, kami ada enam backhoe dan ekskavator," tutur dia.

Baca juga: Status Darurat Bencana Buntut Kebakaran TPA Rawa Kucing Tangerang, Api Tak Kunjung Padam Sejak 5 Hari Lalu

Kendala dalam proses pemadaman

Dua warga yang sedang melintas dan berboncengan untuk menembus kabut asap di depan lokasi kebakaran TPA Rawa Kucing, Senin (23/10/2023). Kabut itu muncul akibat hembusan angin dari titik-titik api yang tersisa pasca kebakaran di TPA Rawa Kucing, Neglasari, Tangerang, Jumat (20/10/2023).KOMPAS.com/Joy Andre T. Dua warga yang sedang melintas dan berboncengan untuk menembus kabut asap di depan lokasi kebakaran TPA Rawa Kucing, Senin (23/10/2023). Kabut itu muncul akibat hembusan angin dari titik-titik api yang tersisa pasca kebakaran di TPA Rawa Kucing, Neglasari, Tangerang, Jumat (20/10/2023).

Meski puluhan kendaraan mulai dari truk pengangkut air hingga helikopter telah dikerahkan, namun proses pemadaman tak semudah yang dibayangkan.

Maryono mengakui bahwa pemadaman di TPA yang terletak di Kedaung Wetan, Neglasari, Kota Tangerang itu menguras waktu dan tenaga. Salah satu yang jadi kendala adalah area lahan terbakar yang sangat luas.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siswi SLB di Jakbar Diduga Dicabuli Teman Sekelas hingga Hamil

Siswi SLB di Jakbar Diduga Dicabuli Teman Sekelas hingga Hamil

Megapolitan
Frustrasi Dijauhi Teman Picu Siswa SMP Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Frustrasi Dijauhi Teman Picu Siswa SMP Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Ulah Polisi Gadungan di Jaktim, Raup Jutaan Rupiah dari Hasil Memalak Warga dan Positif Narkoba

Ulah Polisi Gadungan di Jaktim, Raup Jutaan Rupiah dari Hasil Memalak Warga dan Positif Narkoba

Megapolitan
Jukir Liar Muncul Lagi Usai Ditertibkan, Pengamat: Itu Lahan Basah dan Ladang Cuan bagi Kelompok Tertentu

Jukir Liar Muncul Lagi Usai Ditertibkan, Pengamat: Itu Lahan Basah dan Ladang Cuan bagi Kelompok Tertentu

Megapolitan
Darurat Pengelolaan Sampah, Anggota DPRD DKI Dukung Pemprov Bikin 'Pulau Sampah' di Jakarta

Darurat Pengelolaan Sampah, Anggota DPRD DKI Dukung Pemprov Bikin "Pulau Sampah" di Jakarta

Megapolitan
Peringatan Pemkot Bogor ke Pengelola Mal, Minta Tembusan Pasar Jambu Dua Tidak Ditutup Lagi

Peringatan Pemkot Bogor ke Pengelola Mal, Minta Tembusan Pasar Jambu Dua Tidak Ditutup Lagi

Megapolitan
Polisi Tangkap Maling Motor Bersenpi Rakitan di Bekasi, 1 Orang Buron

Polisi Tangkap Maling Motor Bersenpi Rakitan di Bekasi, 1 Orang Buron

Megapolitan
Pemkot Bogor Buka Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua, Pengelola Mal: Bukan Jalan Umum

Pemkot Bogor Buka Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua, Pengelola Mal: Bukan Jalan Umum

Megapolitan
Penumpang Lebih Pilih Naik Jaklingko, Sopir Angkot di Jakut Selalu 'Nombok' Setoran

Penumpang Lebih Pilih Naik Jaklingko, Sopir Angkot di Jakut Selalu "Nombok" Setoran

Megapolitan
Terungkapnya Polisi Gadungan di Jakarta, Berawal dari Kasus Narkoba

Terungkapnya Polisi Gadungan di Jakarta, Berawal dari Kasus Narkoba

Megapolitan
Ketika Siswa SMP di Jaksel Nekat Melompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Frustrasi Dijauhi Teman...

Ketika Siswa SMP di Jaksel Nekat Melompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Frustrasi Dijauhi Teman...

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 21 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 21 Mei 2024

Megapolitan
Sejumlah Angkot di Tanjung Priok Diremajakan demi Bisa Gabung Jaklingko

Sejumlah Angkot di Tanjung Priok Diremajakan demi Bisa Gabung Jaklingko

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 21 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 21 Mei 2024

Megapolitan
Jukir Liar di Jakarta Sulit Diberantas, 'Bekingan' Terlalu Kuat hingga Bisnis yang Sangat Cuan

Jukir Liar di Jakarta Sulit Diberantas, "Bekingan" Terlalu Kuat hingga Bisnis yang Sangat Cuan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com