Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KLHK: Kebakaran di TPA Rawa Kucing Seperti Kebakaran di Lahan Gambut

Kompas.com - 24/10/2023, 19:47 WIB
Joy Andre,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menyatakan, kebakaran di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Rawa Kucing layaknya kebakaran di sebuah lahan gambut.

Sebagai informasi, TPA yang terletak di Kedaung Wetan, Neglasari, Tangerang itu terbakar sejak Jumat (20/10/2023).

Hingga kini, penyisiran titik-titik api masih terus dilakukan.

"Kebakaran di TPA Rawa Kucing ini memiliki tipe kebakaran seperti pada lahan gambut, yaitu berupa kebakaran di bawah sehingga harus benar-benar dipastikan padam sumber api di bawah permukaan," ujar Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan, Thomas Nifinluri dikutip dari keterangannya, Selasa (24/10/2023).

Baca juga: Pemkot Tangerang Nyatakan Status Darurat Bencana Imbas Kebakaran TPA Rawa Kucing

Untuk itu, kata Thomas, dalam menanggulangi kebakaran sampah ini, perlu digunakan metode operasi pemadaman layaknya di lahan gambut melalui pendekatan injeksi atau suntik gambut.

KLHK pun juga turut menerjunkan tim Manggala Agni untuk ikut membantu proses pemadaman.

Manggala Agni sendiri adalah PNS yang diberi tugas, tanggung jawab, dan wewenang secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan di bidang pengendalian kebakaran hutan dan lahan.

"Manggala Agni dikerahkan untuk membantu operasi pemadaman TPA Rawa Kucing agar dapat segera teratasi, karena lokasinya yang dekat dengan obyek vital Bandara Soekarno-Hatta," ucap Thomas.

Baca juga: Asap Pedih nan Menyesakkan akibat Kebakaran TPA Rawa Kucing yang Sudah Empat Hari Tak Padam...

Sementara itu, Kepala Balai Pengendalian dan Perubahan Iklim (PPI) di Wilayah Jawa Bali Nusa Tenggara Haryo Pambudi menyampaikan bahwa satgas dibagi menjadi beberapa tim untuk melaksanakan operasi pemadaman di beberapa titik kebakaran.

Haryo mengatakan bahwa Manggala Agni akan berfokus memadamkan api khususnya di pintu 3 TPA Rawa Kucing, menggunakan empat nozzle dengan pembagian shift kerja efektif setiap dua jam.

"Strategi pemadaman dengan tim penyemprot awal untuk mendeteksi gas metana, dibantu dengan alat berat excavator untuk mengikis sampah dan melepaskan gas metana," ucap Haryo.

"Pemadaman dilakukan secara bertahap dan kontinu untuk memastikan kebakaran bawah permukaan benar-benar padam," kata Haryo lagi.

Baca juga: Hari Ke-5 TPA Rawa Kucing Kebakaran, Pemadaman Api Capai 60 Persen

Sebagai informasi, kebakaran di TPA Rawa Kucing sudah terjadi sejak Jumat (20/10/2023) sekitar pukul 14.00 WIB.

Warga setempat sekaligus saksi mata bernama Yuli (35) mengatakan, mulanya ada api berukuran kecil yang muncul di tumpukan sampah sekitar pukul 14.00 WIB.

"Awalnya kecil dulu, terus tiba-tiba jadi besar, karena sampah itu dalam keadaan kering semua," ujar Yuli kepada Kompas.com di lokasi, Senin (23/10/2023).

Api yang tak kunjung padam itu selanjutnya kian membesar.

Bahkan, asap yang ditimbulkan dari kebakaran itu sempat mengganggu penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta.

Warga juga mengeluhkan mengalami mata perih dan sesak napas akibat dikepung asap dalam lima hari terakhir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Sebut STIP Terbuka dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna yang Dianiaya Senior

Polisi Sebut STIP Terbuka dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Maling Motor di Tebet Sempat Masuk ICU gara-gara Dikeroyok Warga

Maling Motor di Tebet Sempat Masuk ICU gara-gara Dikeroyok Warga

Megapolitan
“Kalau Bung Anies Berniat Maju Pilkada DKI Lewat PDI-P, Silakan Daftar'

“Kalau Bung Anies Berniat Maju Pilkada DKI Lewat PDI-P, Silakan Daftar"

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, Satpol PP DKI Minta Parpol Izin Saat Pasang Alat Peraga Kampanye

Jelang Pilkada 2024, Satpol PP DKI Minta Parpol Izin Saat Pasang Alat Peraga Kampanye

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Kebut Persiapan, Prioritaskan Jemaah Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Kebut Persiapan, Prioritaskan Jemaah Lansia

Megapolitan
Tepergok Hendak Curi Motor, Maling di Koja 'Video Call' Ibunya Saat Diciduk Warga

Tepergok Hendak Curi Motor, Maling di Koja "Video Call" Ibunya Saat Diciduk Warga

Megapolitan
Kronologi Remaja Tikam Seorang Ibu di Bogor, Berawal dari Mabuk dan Panik

Kronologi Remaja Tikam Seorang Ibu di Bogor, Berawal dari Mabuk dan Panik

Megapolitan
Maju Pilkada DKI Jalur Independen, Dharma Pongrekun: Mau Selamatkan Rakyat

Maju Pilkada DKI Jalur Independen, Dharma Pongrekun: Mau Selamatkan Rakyat

Megapolitan
Dishub DKI Minta Warga Laporkan ke Aplikasi JAKI jika Temukan Jukir Liar di Minimarket

Dishub DKI Minta Warga Laporkan ke Aplikasi JAKI jika Temukan Jukir Liar di Minimarket

Megapolitan
Buntut Penganiayaan Taruna STIP, Desakan Moratorium hingga Penutupan Sekolah Menguat

Buntut Penganiayaan Taruna STIP, Desakan Moratorium hingga Penutupan Sekolah Menguat

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Tergolong Tindak Pidana, Dishub DKI Bakal Terapkan Sidang di Tempat

Jukir Liar Minimarket Tergolong Tindak Pidana, Dishub DKI Bakal Terapkan Sidang di Tempat

Megapolitan
Polisi Sebut Tersangka Kasus Kematian Taruna STIP Masih Mungkin Bertambah

Polisi Sebut Tersangka Kasus Kematian Taruna STIP Masih Mungkin Bertambah

Megapolitan
Jukir Liar Tak Setuju Ditertibkan, Kadishub DKI: Siapa Pun yang Timbulkan Keresahan, Harus Ditindak Tegas

Jukir Liar Tak Setuju Ditertibkan, Kadishub DKI: Siapa Pun yang Timbulkan Keresahan, Harus Ditindak Tegas

Megapolitan
3 Korban Tewas Kebakaran Kapal di Muara Baru Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

3 Korban Tewas Kebakaran Kapal di Muara Baru Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

Megapolitan
Remaja di Bogor Ditangkap Polisi Usai Tusuk Seorang Ibu dalam Keadaan Mabuk

Remaja di Bogor Ditangkap Polisi Usai Tusuk Seorang Ibu dalam Keadaan Mabuk

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com