Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perusahaan Tegaskan Satpam TMII Tak Mendorong Pedagang yang Dibentaknya

Kompas.com - 27/10/2023, 22:34 WIB
Nabilla Ramadhian,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT PJS Security, perusahaan outsourcing penyedia petugas keamanan di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, menegaskan bahwa satpam berinisial AK tidak melakukan kontak fisik atau mendorong pedagang berinisial E pada Sabtu (21/10/2023).

AK diketahui membentak E yang berjualan tanpa izin di sekitar Anjungan Sulawesi Tengah pada Sabtu sore.

"Yang didorong strap tasnya, enggak ada body contact langsung," kata Human Resources & Public Relations Manager PJS Security Bambang Suciono kepada Kompas.com, Kamis (26/10/2023).

Baca juga: Wanita yang Dibentak Satpam TMII Pedagang Ilegal, Kucing-kucingan Jualan dan Sering Ditegur

Dalam video yang beredar, AK terlihat mendorong E saat membentak pedagang tersebut. Tubuh E juga sempat terdorong dan tertarik.

Jika dilihat secara kasat mata, pundak sebelah kanan E terlihat seperti didorong oleh AK. Namun, AK menarik strap tas gemblok sebelah kanan yang digunakan E.

Bambang tidak menampik, aksi tersebut membuat bahu kanan E sakit.

"Mungkin dia merasa sakit karena beban tas. Dia jualan air minum kemasan botol, mungkin karena tas berat, pas ditarik jadi terbebani. Kalau body contact, bahkan sampai memukul, itu enggak ada," ucap dia.

Baca juga: Kronologi Satpam TMII Bentak Pedagang yang Berujung Pemecatan

Saat ini, kasus tersebut telah selesai karena AK dan E sudah saling meminta maaf pada hari kejadian.

Usai kejadian itu, E tidak lagi berdagang di dalam TMII. Sementara itu, AK sudah dipecat dari TMII dan PT PJS Security sejak Rabu (25/10/2023).

Adapun video yang menunjukkan AK menegur E menggunakan nada tinggi dan berulang kali membentaknya, viral di media sosial.

Di awla video tampak AK memarahi E sambil memegangi strap kanan tas gemblok yang digunakan E.

"Kamu ngelawan saya? Hah?" tegur AK di tengah isak tangis pedagang itu.

Baca juga: Satpam TMII yang Bentak Pedagang sampai Menangis Kena Batunya, Disuruh Minta Maaf dan Telah Dipecat

Sambil menangis dan sesekali menyeka air matanya, perempuan paruh baya itu langsung menjawab bahwa ia ingin pulang.

Namun, AK kembali bertanya apakah E akan kembali berjualan, yang mana langsung disangkal.

Karena tidak percaya, AK menarik paksa strap tas gemblok yang tengah digenggam E sambil membentak, "Sini! Sini!".

Namun, E tetap mempertahankan tasnya. E bahkan sampai duduk di tanah agar tas itu tidak diambil AK.

"Astaghfirullahaladzim, jangan! Punya orang! Saya mau pulang, saya mau pulang! Ini punya orang, bukan punya saya sendiri!" kata E.

Baca juga: Sikap Kasar Satpam TMII Bentak Pedagang sampai Menangis Sambil Rekam Video, Berujung Dipecat

Tas itu terus digenggam oleh AK. Mereka terus beradu mulut sampai AK memaksa E berjanji tidak berjualan.

"Kamu berjanji, ibu ini udah tua. Kalau dagang lagi di sini saya bawa ke Polsek. Janji? Janji! Saya enggak ada takutnya, Bu. Kamu ini melanggar," kata AK.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Megapolitan
Kronologi Kampung Susun Bayam Digeruduk Ratusan Sekuriti Suruhan Jakpro

Kronologi Kampung Susun Bayam Digeruduk Ratusan Sekuriti Suruhan Jakpro

Megapolitan
KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

Megapolitan
BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

Megapolitan
Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Megapolitan
Bus Transjakarta Bisa Dilacak 'Real Time' di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Bus Transjakarta Bisa Dilacak "Real Time" di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Megapolitan
Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Megapolitan
Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Megapolitan
KPAI Minta Hukuman Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar Diperberat

KPAI Minta Hukuman Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar Diperberat

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Megapolitan
Pabrik Narkoba di Bogor Terbongkar, Polisi Klaim 'Selamatkan' 830.000 Jiwa

Pabrik Narkoba di Bogor Terbongkar, Polisi Klaim "Selamatkan" 830.000 Jiwa

Megapolitan
Siasat Pabrik Narkoba di Bogor Beroperasi: Kamuflase Jadi Bengkel, Ruangan Pakai Peredam

Siasat Pabrik Narkoba di Bogor Beroperasi: Kamuflase Jadi Bengkel, Ruangan Pakai Peredam

Megapolitan
Ratusan Sekuriti Geruduk Kampung Susun Bayam, Perintahkan Warga Segera Pergi

Ratusan Sekuriti Geruduk Kampung Susun Bayam, Perintahkan Warga Segera Pergi

Megapolitan
Lima Tahun Berlalu, Polisi Periksa 5 Terduga Pelaku Penusukan Noven Siswi SMK Bogor

Lima Tahun Berlalu, Polisi Periksa 5 Terduga Pelaku Penusukan Noven Siswi SMK Bogor

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Sudah Mundur dari Staf Kelurahan sejak 2021

Pemerkosa Remaja di Tangsel Sudah Mundur dari Staf Kelurahan sejak 2021

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com