Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Faktor Keselamatan Jadi Alasan Pemkot Depok Akan Relokasi SDN Pondok Cina 1, Orangtua Murid: Makanya Bikin JPO

Kompas.com - 01/11/2023, 18:41 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Orangtua murid SDN 1 Pondok Cina, Depok mengkritik Pemerintah Kota (Pemkot) Depok yang ingin merelokasi sekolah dengan alasan keselamatan.

Menurut perwakilan orangtua murid, jika faktor lokasi sekolah yang berada di pinggir jalan dianggap membahayakan siswa, mengapa Pemkot Depok justru memilih relokasi, bukannya membangun jembatan penyeberangan orang (JPO).

"Kalau itu (keselamatan) menjadi hambatan, (solusi) yang termudah adalah JPO, karena yang menyeberang di situ bukan hanya siswa Pondok Cina 1 saja. Masyarakat umum, pekerja, mahasiswa semua nyeberang di situ," kata kata Hendro (41) salah satu orangtua murid saat ditemui di Kantor Wali Kota Depok, Rabu (1/11/2023).

Baca juga: Masjid Agung Batal Dibangun, Orangtua Murid SDN Pondok Cina 1: Kenapa Sekolah Tetap Ingin Dikosongkan?

Jika keselamatan menjadi alasannya, kata Hendro, jangankan siswa SDN Pondok Cina 1, semua yang menyeberangi Jalan Margonda Raya tentu memiliki peluang kecelakaan yang sama.

"Semua pun akan memiliki peluang kecelakaan, bukan hanya anak SD, jadi semua yang ada di situ, yang menggunakan itu. Jadi yang paling solutif adalah bikin JPO, tutup akses di bawah. Itu untuk keselamatan," kata dia.

Pendapat senada juga disampaikan orangtua siswa bernama Emy (42). Dia mengusulkan agar gerbang pintu masuk SDN Pondok Cina 1 dipindahkan ke samping gedung.

"Kami mengusulkan kepada Dinas Pendidikan Depok, agar gerbang pintu masuk SDN Pondok Cina 1 dapat dipindahkan ke Gang Klengkeng yang berada di samping gedung SDN Pondok Cina 1, dan demi masyarakat umum agar dibangun JPO persis di depan SD Jalan Margonda Raya oleh pemkot," kata Emy..

Baca juga: Orangtua Murid Minta Pemkot Depok Normalisasi dan Renovasi SDN Pondok Cina 1

Diberitakan sebelumnya, Wali Kota Depok Mohammad Idris menyatakan bahwa SDN Pocin 1 terlalu berbahaya untuk anak-anak. Lokasi sekolah yang berdekatan dengan jalan raya menjadi alasan utama Idris.

Selain itu, SDN Pondok Cina 1 juga sempatakan digusur perkara rencana pembangunan Masjid Agung di lahan sekolah.

Namun, rencana pembangunan masjid ini akhirnya gagal dilakukan lantaran anggaran pembangunan masjid tidak jadi diberikan oleh Ridwan Kamil saat masih menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com