Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Panggil Ayah Korban dan Ahli untuk Dalami Kasus Kakek Cabuli Pelajar di Jaksel

Kompas.com - 01/11/2023, 20:21 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim) Polres Metro Jakarta Selatan terus mendalami kasus pencabulan yang diduga dilakukan kakek SS (55) terhadap pelajar S (14) di kawasan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Henrikus Yossi mengatakan, pihaknya akan memanggil ayah korban S dalam waktu dekat.

"Penyidik akan melakukan pemeriksaan terhadap ayah kandung korban," ujar dia saat dikonfirmasi, Rabu (1/11/2023).

Selain meminta keterangan dari ayah korban, penyidik juga berencana untuk meminta tanggapan ahli dari Kementerian Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA).

Baca juga: Ada Beda Keterangan, Polisi akan Konfrontir Saksi dalam Kasus Dugaan Kakek Cabuli Pelajar di Jaksel

"Kami juga akan memeriksa dan meminta keterangan ahli dari KemenPPPA dalam waktu dekat," imbuh Yossi.

Sebelumnya, penyidik telah memeriksa delapan saksi dalam kasus pelajar dicabuli kakek SS ini. Beberapa saksi yang diperiksa antara lain pelapor, terlapor, dan korban.

"Kami sudah memeriksa beberapa saksi dalam kasus ini. Mulai dari korban, pelapor, terlapor, dan lima saksi lainnya," tutur Yossi.

Namun, Yossi menemukan adanya perbedaan keterangan yang disampaikan para saksi. Oleh karena itu, pihaknya berencana melakukan konfrontir guna menemukan fakta yang sebenarnya.

"Dikarenakan ada perbedaan keterangan diantara para saksi, maka kami berencana melakukan pemeriksaan konfrontir terhadap pada saksi," imbuh dia

Baca juga: Kuasa Hukum Korban: Kakek yang Cabuli Cucu di Jaksel Seorang Pejabat

Sebagai informasi, S diduga menjadi korban pencabulan salah satu anggota keluarganya.

Achmad Rulyansyah, paman sekaligus kuasa hukum korban mengungkapkan korban telah dicabuli oleh adik kakeknya yang juga berinisial SS (55).

"Benar, korban telah dicabuli oleh adik kakeknya di kawasan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, 11 Februari 2023 lalu," ungkap dia.

Achmad mengatakan, peristiwa itu terjadi ketika korban sedang menginap di rumah pelaku selama satu pekan. Pelaku disebut melancarkan aksi bejatnya ketika sang istri tengah pergi ke luar.

SS kemudian melakukan bujuk rayu terhadap korban dengan menawarkan belanja online di media sosial. Namun, ada syarat yang harus dipenuhi korban bila ingin dibelikan sesuatu oleh pelaku.

"Jadi korban diminta untuk masuk ke kamar terlapor bila ingin dibelikan sesuatu. Setelah masuk ke kamar, terlapor kemudian merayu korban, 'Sini peluk kakek, sini cium kakek'," kata Achmad.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Si Kribo Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Si Kribo Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com