Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelebihan Kapasitas Sampah, TPA Cipayung Diprediksi Hanya Sanggup Bertahan 4 Bulan Lagi

Kompas.com - 01/11/2023, 18:51 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Kondisi sampah di tempat pemrosesan akhir (TPA) Cipayung, Depok, kian mengkhawatirkan karena sudah kelebihan kapasitas (overload).

Menurut Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (LHK) Kota Depok, usia TPA tersebut diprediksi tersisa empat bulan lagi untuk dapat menampung sampah.

"Kurang lebih empat sampai lima bulan ke depan sebenarnya. Iya, sampah-sampah yang masuk Cipayung sudah membeludak, sudah penuh," ujar Kabid Kebersihan dan Kemitraan DLHK Kota Depok Nelson Dasilva. saat dihubungi Kompas.com, Rabu (1/11/2023).

Baca juga: Peliknya Persoalan Sampah di Depok: TPA Cipayung Overload dan Endapan Sampah di Sungai

DLHK telah berupaya agar TPA Cipayung bisa menampung sampah lebih lama. Caranya dengan menyediakan ruang lebih untuk menampung sampah-sampah baru di TPA.

"Kita hari ini sudah ada rekayasa, kita manuver buat naikin sampah ke atas saja. Kita ratakan di ujung, kita geser-geser sedikit di bawah," lanjut dia.

Nelson berkata, tinggi timbunan sampah di TPA Cipayung saat ini sudah mencapai 23 meter dan akan bertahan di batas tersebut.

"Itu ketinggian sudah 23 meter. Itu kita bertahan di 23 meter, dengan kurang lebih 700-1.000 ton sampah kita bawa ke sana per hari," lanjut dia.

Kondisi TPA Cipayung yang overload akan berdampak terhadap penumpukan sampah di TPS dan jalanan.

Baca juga: Saat TPA Cipayung Depok Dinilai Tak Layak Beroperasi, tapi Masih Terima 1.000 Ton Sampah Per Hari...

Oleh karena itu, Nelson mengimbau agar masyarakat lebih peduli lagi terhadap persoalan sampah. Termasuk mengupayakan pemilihan sampah secara mandiri.

"Salah satunya dengan melakukan pemilahan sampah. Jadi ada hulu dan hilir, hilirnya macet, kita tidak bisa kesana lagi," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com