Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satu Keluarga Tewas dalam Kebakaran Maut di Koja

Kompas.com - 04/11/2023, 16:50 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Satu keluarga yang terdiri dari suami, istri, dan dua anak tewas dalam kebakaran di Kelurahan Rawa Badak Utara, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, Jumat (3/11/2023).

Empat korban tersebut tewas terjebak dalam rumah kontrakannya ketika api berkobar hebat malam itu. Pasalnya, hanya ada satu akses masuk keluar berupa gang sempit pada saat api menyala-nyala.

Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Metro Jakarta Utara Komisaris Besar (Kombes) Gidion Arif Setyawan mengatakan, total ada lima rumah yang ludes dalam peristiwa itu.

Baca juga: Sebelum Ditemukan Tewas Membusuk di Koja, Hamka Sempat Bawa Keluarga Berangkat Umrah dan Traveling

"Kejadiannya itu ada lima rumah yang terbakar. Korban yang (tewas) terbakar ditemukan dalam salah satu rumah," jelas Gidion dilansir dari TribunJakarta.com, Sabtu (4/11/2023).

Keempat korban masing-masing seorang bapak bernama Didik (40), istrinya Annisa (35), anak perempuan Fatin (12), dan anak laki-laki Fatih (5).

"Para korban sudah dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramatjati untuk diotopsi," ucap Gidion.

Sudah tiga kali dalam setahun

Sabtu (4/11/2023) siang, warga sekitar masih membicarakan kejadian tragis itu. Apalagi, peristiwa semalam telah menelan korban jiwa dari tiga kebakaran yang terjadi tahun ini.

Berdasarkan penelusuran Kompas.id, hanya orangtua korban yang selamat karena saat itu sedang mengobrol dengan warga di muka gang.

Baca juga: Fakta Kebakaran TK dan SD Sumbangsih Jaksel: Api Berasal dari Tumpukan Kayu Kering, Para Murid Diliburkan

Sementara warga lain menyelamatkan diri dengan naik ke atap dan berpindah ke atap rumah lai. Malam itu warga tidak berani menerobos api karena terdengar suara ledakan dan takut tersetrum.

Pagi berikutnya baru diketahui ledakan itu berasal dari satu motor yang terbakar dan tabung gas.

Adapun kebakaran sebelumnya terjadi Rabu (16/8/2023) sore di Jalan Sindang Samping Rusun RT 001 RW 009. Api menghanguskan area seluas sekitar 21 meter persegi.

Tak berselang lama kebakaran juga terjadi di Jalan Raya Sindang RT 010 RW 008.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI Jakarta Isnawa Adji menuturkan, kebakaran di Ibu Kota masih didominasi masalah klasik yang kerap dijumpai di permukiman padat.

Baca juga: Cerita Guru Berusaha Padamkan Kebakaran SD Sumbangsih Jaksel, Pakai Ember Isi Air tapi Tak Berhasil

Banyak warga masih mengabaikan instalasi dan penggunaan listrik sesuai ketentuan di rumah tangga. Instalasi listrik semrawut, penggunaan listrik bertumpuk, dan pemasangan listrik secara liar membuat rentan kebakaran.

Selain itu, pembangunan hunian di permukiman padat yang tak tertata kian menambah risiko bencana. Banyak bangunan tidak disertai ventilasi udara memadai. Jalan yang sempit juga menyulitkan mitigasi diri saat bencana.

”Kejadian ini saling berkesinambungan, menunjukkan beragam masalah permukiman di Jakarta, termasuk adanya korban jiwa karena struktur bangunan hunian yang buruk,” kata Isnawa, dikutip dari Kompas.id.

 

 

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Kebakaran Maut, Satu Keluarga Tewas Terbakar di Dalam Rumah Kontrakan di Koja dan Kompas.id dengan judul Kebakaran Tewaskan Satu Keluarga di Koja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com