Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Maling Gagal Bobol Pintu Depan, Pemilik Rumah: Kalau Berhasil, Motor Bisa Hilang

Kompas.com - 09/11/2023, 15:41 WIB
Nabilla Ramadhian,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga bernama Suparmi (73) sedikit lega saat mengetahui komplotan pembobol rumahnya gagal mencongkel pintu depan.

Pembobolan dilakukan oleh dua pria tak dikenal di Jalan Jelita, Tengah, Kramatjati, Jakarta Timur, Minggu (5/11/2023) sekitar pukul 11.05 WIB.

"Kalau pintu depan bisa dibuka, kemungkinan motor juga hilang," ujar Suparmi kepada Kompas.com, Rabu (8/11/2023).

Baca juga: Ditinggal ke Gereja, Rumah Lansia di Kramatjati Dibobol Maling

Pintu depan rumah Suparmi cukup lebar, sehingga bisa dilewati oleh dua orang dalam waktu yang sama tanpa salah satu harus memiringkan tubuh.

Biasanya, suami Suparmi memasukkan motor ke dalam rumah lewat pintu itu. Ia juga jarang mencabut kunci motor agar bisa langsung digunakan saat motor dikeluarkan.

Ketika pembobolan terjadi, kunci motor masih terpasang di kontak kunci. Beruntung, kunci dan surat-surat berkendara tidak diambil para pelaku.

"Kayaknya memang yang diincar perhiasan. Motor enggak diutak-atik. Kunci masih nyantol di kontak kunci. Surat-surat kayak STNK dan BPKB juga ada," kata Suparmi.

Baca juga: Kronologi Anggota Polda Metro Nyaris Dibunuh Oknum PLH Dishub DKI, Pelaku Pura-pura Ajak Korban Temui Rekan Bisnis

Jika memaksakan lewat pintu samping pun tidak akan bisa. Sebab, ukurannya lebih kecil.

Selain itu, banyak barang di ruangan tempat pintu samping berada, termasuk tangga besi dan sepeda.

Sebelumnya, kediaman Suparmi dibobol maling saat ia dan suaminya sedang beribadah di gereja. Mereka berhasil masuk karena pagar rumah tidak digembok.

Pintu depan dan pintu samping rumah Suparmi sama-sama bermaterial kayu. Namun, komposisi kayu pada pintu depannya lebih padat.

Sementara itu, pintu samping kediamannya lebih mudah dicongkel. Salah satu pelaku masuk ke dalam rumah, sementara yang lainnya menunggu di atas motor.

Mereka mengobrak-abrik beberapa kamar tidur dan ruang tamu. Di kamar tidur, setiap laci dibongkar dan dibalik agar seluruh isinya tumpah.

Baca juga: Pakai Modus Pecah Kaca, Pembobol Mobil Dinas Bawaslu Tangerang Sudah Beraksi di 17 TKP

Tiga dari empat koleksi jam tangan keluarga Suparmi, satu cincin dengan batu permata, dan buku tabungan BRI yang tidak ada isinya, hilang dicuri para pelaku. Total kerugiannya sekitar Rp 5 juta.

Pada hari yang sama, Suparmi dan suaminya langsung ke Polsek Kramatjati untuk melaporkan aksi pembobolan itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Megapolitan
Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Megapolitan
Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Megapolitan
Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Megapolitan
Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada 'Study Tour' ke Luar Kota

Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada "Study Tour" ke Luar Kota

Megapolitan
RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

Megapolitan
Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Megapolitan
Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Megapolitan
Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Megapolitan
Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Megapolitan
Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Megapolitan
Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar 'Video Call' Bareng Aipda Ambarita

Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar "Video Call" Bareng Aipda Ambarita

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com