Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menu Makanan Pencegah "Stunting" di Depok Cuma Tahu dan Sawi, Memang Boleh "Sehemat" Itu?

Kompas.com - 16/11/2023, 07:00 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Satu porsi nasi, kuah sup, tahu, dan sawi jadi salah satu menu pencegah stunting dalam program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) di Kota Depok.

Menu yang terbilang "hemat" ini diberikan kepada anak-anak pakai wadah bening dengan tutup warna-warni bergambar Wali Kota Depok Mohammad Idris dan Wakil Wali Kota Imam Budi Hartono.

Menu ini kemudian diabadikan salah satu warga Depok dalam sebuah unggahan foto di akun Instagram @depok24jam. Foto ini pun kemudian viral dan jadi perbincangan warganet.

Dalam unggahan di akun @depok24jam disebutkan, menu makanan pada hari pertama hanya nasi dan sayur sop, sedangkan menu hari kedua cuma dua bungkus otak-otak.

Baca juga: Heboh Makanan Pencegah Stunting Tahu Rebus dan Otak-otak, Dinkes Depok: Sudah Sesuai Pedoman Kemenkes

Keluhan lainnya juga viral di media sosial. Seorang ibu hamil mengaku hanya mendapatkan tiga potong nugget setelah antre berjam-jam demi menu PMT itu.

"Kagetnya, pas makanan datang cuma 3 biji nugget di dalam toples. Yang ditunggu-tunggu datang, itu pun cuma makan yang Alhamdulillah sering kita kasih untuk makan anak saya," kutip keluhan sang ibu dikutip dari @depok24jam.

Baca juga: Foto Viral Menu Pencegah Stunting di Depok Cuma Tahu-Sawi, padahal Anggarannya Rp 4,4 Miliar

Dianggap sekadar tunaikan kewajiban

Anggota Komisi D DPRD Kota Depok Ikravany Hilman mempertanyakan kandungan gizi dalam makanan yang seharusnya untuk menurunkan tingkat stunting itu.

Menu tersebut disebut tak memadai. Hal ini berbanding terbalik dengan anggaran sebesar Rp 4,4 miliar yang diguyur Pemerintah Kota Depok untuk pencegahan stunting.

Menu tersebut tidak sesuai dengan anggaran yang telah dialokasikan sebesar Rp 18.000 per orang, seharusnya dapat menyediakan menu yang lebih baik seperti telur atau susu.

"Ini seolah-olah ingin menggugurkan kewajiban saja, padahal anggarannya itu hampir Rp 4,4 miliar," kata Ikra saat dihubungi, Rabu (15/11/2023).

Menurut Ikra, Pemkot Depok seharusnya memberikan makanan yang bergizi, seperti telur, ikan, atau daging.

Baca juga: DKI Dapat Suntikan Dana Rp 13,36 Miliar untuk Atasi Stunting dan Kemiskinan Ekstrem

"Yang biasanya ada di rumah tangga, nasi ada, tahu tempe biasanya ada. Nah yang enggak ada apa? Itu yang harus ditambahin dong, susu, buah, atau tambahan telur, ikan, daging," imbuh Ikra.

Makanan yang diberikan pun, Ikra menuturkan, tak harus menu yang sudah matang. Ikra pun geram karena Pemkot Depok terkesan asal-asalan menyiapkan menu makanan pencegah stunting.

"Anggaran Rp 4,4 miliar maka harus punya impact terjadi peningkatan nutrisi warga. Itu kan bukan hal yang sedikit untuk mengurus sesembarangan ini. Ini kalau jadi konten TikTok sound-nya itu, 'Apa boleh? Emang boleh'," celetuk dia.

Klaim ada biaya lain

Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, Jawa Barat Mary Liziawati, Rabu (15/11/2023). Kompas.com/Wasti Samaria Simangunsong Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, Jawa Barat Mary Liziawati, Rabu (15/11/2023).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW4

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW4

Megapolitan
12.851 ASN di DKI Jakarta Masuk Usulan Penonaktifan NIK

12.851 ASN di DKI Jakarta Masuk Usulan Penonaktifan NIK

Megapolitan
Jaga Keakuratan, Dukcapil DKI Bakal Data 11,3 Juta Warga yang Tinggal di Jakarta

Jaga Keakuratan, Dukcapil DKI Bakal Data 11,3 Juta Warga yang Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Pengamat: Kaesang Lebih Berpotensi Menang di Pilkada Bekasi Ketimbang di Depok

Pengamat: Kaesang Lebih Berpotensi Menang di Pilkada Bekasi Ketimbang di Depok

Megapolitan
Polda Metro Pastikan Video Soal Tepung Dicampur Narkoba Hoaks

Polda Metro Pastikan Video Soal Tepung Dicampur Narkoba Hoaks

Megapolitan
BPBD DKI Siapkan Pompa 'Mobile' untuk Antisipasi Banjir Rob di Pesisir Jakarta

BPBD DKI Siapkan Pompa "Mobile" untuk Antisipasi Banjir Rob di Pesisir Jakarta

Megapolitan
Ini 9 Wilayah di Pesisir Jakarta yang Berpotensi Banjir Rob hingga 29 Mei 2024

Ini 9 Wilayah di Pesisir Jakarta yang Berpotensi Banjir Rob hingga 29 Mei 2024

Megapolitan
Komplotan Maling Gasak Rp 20 Juta dari Kios BRILink di Bekasi

Komplotan Maling Gasak Rp 20 Juta dari Kios BRILink di Bekasi

Megapolitan
Supirnya Mengantuk, Angkot Tabrak Truk Sampah di Bogor

Supirnya Mengantuk, Angkot Tabrak Truk Sampah di Bogor

Megapolitan
KPAI: Banyak Program Pemerintah yang Belum Efektif Cegah Kekerasan Seksual pada Anak

KPAI: Banyak Program Pemerintah yang Belum Efektif Cegah Kekerasan Seksual pada Anak

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Penusuk Lansia di Kebon Jeruk

Polisi Kantongi Identitas Penusuk Lansia di Kebon Jeruk

Megapolitan
KPAI: Kekerasan Seksual pada Anak Bisa Dicegah lewat Pola Pengasuhan yang Adaptif

KPAI: Kekerasan Seksual pada Anak Bisa Dicegah lewat Pola Pengasuhan yang Adaptif

Megapolitan
Pengamat: Kalau Dukungan Dananya Besar, Peluang Kaesang Menang pada Pilkada Bekasi Tinggi

Pengamat: Kalau Dukungan Dananya Besar, Peluang Kaesang Menang pada Pilkada Bekasi Tinggi

Megapolitan
Polisi Tangkap 6 Remaja yang Terlibat Tawuran di Sawah Besar

Polisi Tangkap 6 Remaja yang Terlibat Tawuran di Sawah Besar

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Tak Dilirik Pembeli, Mobil Akan Dilelang Lagi dengan Harga yang Telah Dikorting

Rubicon Mario Dandy Tak Dilirik Pembeli, Mobil Akan Dilelang Lagi dengan Harga yang Telah Dikorting

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com