Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atasi Inflasi dan "Stunting", Pemkot Bogor Salurkan Bantuan Pangan untuk Masyarakat Miskin

Kompas.com - 17/11/2023, 07:39 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bogor, Jawa Barat, menyiapkan program bantuan pangan untuk 79.370 keluarga penerima manfaat (KPM).

Kepala Bidang Ketahanan Pangan DKPP Kota Bogor Soni Gumilar mengatakan, bantuan pangan tersebut diperuntukkan masyarakat yang masuk kategori miskin.

"Kita sudah salurkan bantuan ini sejak bulan September hingga November 2023. Ini masuk tahap kedua. Tapi, sesuai instruksi dan arahan dari Presiden maka bantuan tahap kedua ini diperpanjang sampai Desember 2023," ucap Soni saat ditemui usai Rapat Koordinasi dan Evaluasi Pendistribusian Bantuan Pangan, di Balai Kota Bogor, Kamis (16/11/2023).

Baca juga: Heboh Menu Pencegah Stunting di Depok Hanya Nasi dengan Kuah Sop, Dinkes Akui Ada Kekeliruan

Soni menambahkan, bantuan pangan tersebut disalurkan lewat kantor pos dan kantor kelurahan yang ada di tiap wilayah.

Ia menyebut jenis bantuan pangan yang diberikan kepada masyarakat yaitu beras, telur, dan ayam.

"Bantuan ini adalah program dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) yang mendapat arahan langsung dari Presiden," kata dia.

"Nah, Bapanas ini bertanggung jawab untuk berkoordinasi dengan pelaksana, sinkronisasi kebijakan, pengendalian program, perencanaan dan penganggaran program, sosialisasi, penyusunan pedoman, koordinasi pemantauan dan evaluasi, serta pengelolaan pengaduan," lanjut Soni.

Baca juga: Geram, Komisi D DPRD Panggil Semua Pihak Terkait Menu Pencegah Stunting di Depok

Analisis Ketahanan Pangan Bapanas Dwi Sartika mengungkapkan, tujuan dari program tersebut untuk mengendalikan inflasi, mengatasi kemiskinan, dan stunting di Indonesia.

Dwi menjelaskan, bantuan pangan ini berangkat dari amanat Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 125 tahun 2022 tentang Penyelenggara Cadangan Pangan Pemerintah.

"Nah, penyaluran bantuan pangan ini komoditasnya beras 10 kilogram per-KPM. Kita kerjasama dengan Perum Bulog. Kemudian ada juga telur dan ayam," tuturnya.

"Khusus bantuan pangan telur dan ayam ini diperuntukkan bagi keluarga yang berisiko stunting," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Lihat Live Tracking Bus Transjakarta di Google Maps

Cara Lihat Live Tracking Bus Transjakarta di Google Maps

Megapolitan
Larangan 'Study Tour' ke Luar Kota Berisiko Tinggi, Tuai Pro Kontra Orangtua Murid

Larangan "Study Tour" ke Luar Kota Berisiko Tinggi, Tuai Pro Kontra Orangtua Murid

Megapolitan
Dalam 5 Bulan, Polisi Sita 49,8 Kg Sabu dari 12 Tersangka

Dalam 5 Bulan, Polisi Sita 49,8 Kg Sabu dari 12 Tersangka

Megapolitan
Casis Bintara Jadi Korban Begal di Kebon Jeruk, Jari Kelingkingnya Nyaris Putus

Casis Bintara Jadi Korban Begal di Kebon Jeruk, Jari Kelingkingnya Nyaris Putus

Megapolitan
Keluarga Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Berencana Bawa Kasus Donasi Palsu ke Polisi

Keluarga Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Berencana Bawa Kasus Donasi Palsu ke Polisi

Megapolitan
Gagal Tes dan Terluka karena Begal, Casis Bintara Ini Tes Ulang Tahun Depan

Gagal Tes dan Terluka karena Begal, Casis Bintara Ini Tes Ulang Tahun Depan

Megapolitan
Indra Mau Tak Mau Jadi Jukir Liar, Tak Tamat SMP dan Pernah Tertipu Lowongan Kerja

Indra Mau Tak Mau Jadi Jukir Liar, Tak Tamat SMP dan Pernah Tertipu Lowongan Kerja

Megapolitan
Casis Bintara Dibegal Saat Berangkat Psikotes, Sempat Duel hingga Dibacok di Tangan dan Kaki

Casis Bintara Dibegal Saat Berangkat Psikotes, Sempat Duel hingga Dibacok di Tangan dan Kaki

Megapolitan
Potensi Konflik Horizontal di Pilkada Bogor, Bawaslu: Kerawanan Lebih Tinggi dari Pemilu

Potensi Konflik Horizontal di Pilkada Bogor, Bawaslu: Kerawanan Lebih Tinggi dari Pemilu

Megapolitan
Polisi Masih Selidiki Penyebab Kematian Pria di Kali Sodong Pulogadung

Polisi Masih Selidiki Penyebab Kematian Pria di Kali Sodong Pulogadung

Megapolitan
Ladang Uang di Persimpangan Cakung-Cilincing, Dinikmati 'Pak Ogah' hingga Oknum Polisi

Ladang Uang di Persimpangan Cakung-Cilincing, Dinikmati "Pak Ogah" hingga Oknum Polisi

Megapolitan
Jelang Pilkada, Bawaslu Kota Bogor Imbau ASN Jaga Netralitas

Jelang Pilkada, Bawaslu Kota Bogor Imbau ASN Jaga Netralitas

Megapolitan
Ada Donasi Palsu Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana, Keluarga: Kayaknya Orang 'Random'

Ada Donasi Palsu Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana, Keluarga: Kayaknya Orang "Random"

Megapolitan
Serba-serbi Penertiban Jukir Minimarket, Ada yang Mengaku Ojol hingga Pakai Seragam Dishub

Serba-serbi Penertiban Jukir Minimarket, Ada yang Mengaku Ojol hingga Pakai Seragam Dishub

Megapolitan
Dharma Pongrekun Melaju, Sudirman Said hingga Poempida Batal Ikut Pilkada DKI Jalur Independen

Dharma Pongrekun Melaju, Sudirman Said hingga Poempida Batal Ikut Pilkada DKI Jalur Independen

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com