Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov DKI Pertimbangkan Usulan DPRD soal Perpanjang Rute LRT Jakarta hingga Dukuh Atas

Kompas.com - 23/11/2023, 11:25 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemprov DKI Jakarta mempertimbangkan saran DPRD DKI untuk memperpanjang rute LRT Jakarta sampai ke Dukuh Atas sebagai upaya mengatasi kemacetan.

"Iya akan kita pertimbangkan (usulan itu)," ujar Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (23/11/2023).

Namun demikian, Pemrov DKI Jakarta saat ini disebut fokus menyelesaikan pembangunan LRT Jakarta fase 1B rute Veledrom-Manggrai.

Pembangunan konstruksi transportasi umum itu dimulai sejak 30 Oktober 2023 dan ditargetkan selesai pada tahun 2026.

Baca juga: Kurangi Macet, Pemprov DKI Disarankan Perpanjang Rute LRT Jakarta hingga ke Dukuh Atas

"Sekarang kami menuntaskan terlebih dahulu yang (Veledrom) sampai ke Manggarai. Itu kami fokus di situ," kata Syafrin.

Sebelumnya, anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan Gilbert Simanjuntak menyarankan Pemprov DKI memperpanjang rute LRT Jakarta sampai ke Dukuh Atas.

Gilbert menilai perpanjangan rute LRT Jakarta bisa dilakukan sebagai upaya untuk mengatasi kemacetan di Jakarta.

"Jadi seharusnya lanjut saja (hingga terintegrasi) MRT. Otomatis (penumpang) naiknya ke Dukuh Atas kan," ujar Gilbert saat dihubungi, Jumat (17/11/2023).

Perpanjangan rute LRT Jakarta sampai ke Dukuh Atas tersebut diharapkan bisa menampung semua masyarakat, baik warga DKI maupun di wilayah penyangga.

Baca juga: Proyek LRT Jakarta Akhirnya Berlanjut, Telan Anggaran Rp 5,5 Triliun dan Ditargetkan Selesai 2026

Gilbert tidak menampik perpanjangan rute LRT Jakarta itu membutuhkan anggaran yang besar.

Namun, besaran anggaran itu disebut dapat diajukan melalui APBD 2025.

"Memang itu butuh dana. Tapi itu bisa dianggarkan di 2025 nanti. Jadi kalau kita mau menggaet (penumpang), lalu koneksi antara moda transportasi ini betul-betul ada, maka Dukuh Atas menjadi solusi," ucap Gilbert.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com