JAKARTA, KOMPAS.com - Lurah Bungur, Jakarta Pusat, A Z Rachman memastikan, laporan keuangan program pemberian makanan tambahan bagi anak stunting di wilayahnya disampaikan secara transparan.
Terlebih, anggaran program tersebut berasal dari patungan sejumlah pihak di Kelurahan Bungur.
“Tujuannya agar yakin bahwa penggunaan dana tersebut transparan dan dipastikan hasil olahannya tepat sasaran. Artinya, dari, oleh, dan untuk kepentingan kami bersama dalam mengatasi permasalahan stunting,” kata Rachman saat dihubungi Kompas.com, Kamis (23/11/2023).
Setiap hari sejak 29 November 2023, pemasukan akan dihitung dan dilaporkan ke grup WhatsApp kelembagaan di Kelurahan Bungur.
Begitu pun dengan rincian pengeluaran. Dalam laporan itu, ada penjabaran rinci terkait barang-barang yang dibeli untuk keperluan paket makanan anak stunting di Bungur.
“Ya (dibagikan laporannya) di grup WhatsApp kelembagaan yang ada di Kelurahan Bungur, RT/RW, FKDM, PKK, semuanya di-share,” ujar Rachman.
Baca juga: Lurah Bungur: Stunting Tanggung Jawab Seluruh Masyarakat
Untuk diketahui, Kelurahan Bungur membuat program pemberian makanan tambahan (PMT) bertajuk “Power of Rp 2.000-stunting” atau PODs.
Rachman mengajak Karang Taruna, TP PKK, RT/RW, aparatur sipil negara (ASN), dan tiga pilar untuk patungan sebesar Rp 2.000 per hari sebagai anggaran membuat PMT.
Program itu akan berjalan selama 60 hari. Program telah berlangsung selama 56 hari per Kamis ini.
Adapun PODs bertujuan untuk mengatasi 41 kasus stunting di Kelurahan Bungur. Hasil evaluasi bulan pertama, PODs terbukti mendorong tumbuh kembang anak stunting hingga 80 persen.