Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Senangnya Syamsul Dipermudah Pindah TPS Pemilu 2024: Cuma Pakai KTP!

Kompas.com - 26/11/2023, 14:42 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Senyum semringah terpancar dari wajah Syamsul Alam (50) tatkala Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta menyetujui pemindahan Tempat Pemungutan Suara (TPS) dirinya dari Banten ke Jakarta.

"Senang sekali proses perpindahannya bisa dilakukan dengan mudah dan cepat. Saya jadi enggak perlu khawatir menggunakan hak suara saya saat Pemilu 2024 nanti," kata dia kepada wartawan saat Car Free Day di kawasan Bundaran HI, Jakarta Pusat, Minggu (26/11/2023).

Syamsul sebelumnya terdaftar sebagai Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Kecamatan Anyar, Serang, Banten. 

Namun, karena alasan pekerjaan, ia memutuskan pindah serta menetap di Ibu Kota selama beberapa tahun terakhir.

Baca juga: KPU DKI Buka Booth di CFD, Layani Pindah Memilih untuk Pemilu 2024 Demi Tekan Golput

Ia bahkan telah membuat kartu Identitas baru yang beralamat di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat.

"Cuma pakai KTP saja sudah bisa dibantu. Alhamdulillah sudah bikin KTP DKI, jadi enggak usah ribet untuk urus ke kelurahan. Sekarang sudah sah jadi Daftar Pemilih Tambahan (DPTb),” tutur dia.

Tak hanya seorang diri, Syamsul menyebut, seluruh anggota keluarganya turut melakukan perpindahan TPS dengan memanfaatkan layanan Pindah Memilih yang dibuka KPU DKI saat Car Free Day.

"Ini baru pertama kali pindah TPS, saya boyong semua keluarga dan pelayanannya sangat baik," tutup dia

Diberitakan sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta membuka layanan Pindah Memilih saat CFD berlangsung di kawasan Bundaran HI, Jakarta Pusat.

Pantauan Kompas.com, Minggu (26/11/2023), layanan itu dibuka kurang lebih selama empat jam di sebuah booth yang berdiri tepat di depan Hotel Mandarin, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat. 

Baca juga: Cara Mengajukan Pindah Memilih Pemilu 2024

"Hari ini kami menggelar 'KPU goes to CFD'. Kami membuka layanan Pindah Memilih bagi masyarakat yang berdomisili di Ibu Kota tetapi tempat pemungutan suara (TPS)-nya masih terdaftar di wilayah lain atau sebaliknya,” kata Ketua KPU DKI Wahyu Dinata kepada wartawan.

Wahyu menyebut, aksi jemput bola yang dilakukan merupakan salah satu ikhtiar untuk meningkatkan partisipasi pemilih di Ibu Kota dalam kontestasi Pemilu 2024 mendatang.

Dengan adanya kegiatan ini, ia berharap, ada peningkatan jumlah pemilih dan masyarakat terlibat aktif untuk menggunakan hak suaranya.

"Kami ingin masyarakat menggunakan hak suaranya sebaik mungkin. Makanya kami fasilitas jika ada masyarakat yang ingin berpindah TPS," tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com