Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pegawai Rumah Makan yang Tenggelam di Kali Sasak Ciputat Belum Ditemukan, Area Pencarian Diperluas

Kompas.com - 05/12/2023, 12:53 WIB
M Chaerul Halim,
Jessi Carina

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Tim search and rescue (SAR) gabungan masih berupaya mencari keberadaan MSH (32), seorang karyawan rumah makan yang dilaporkan tenggelam di aliran Kali Sasak, Kedaung, Ciputat, Senin (4/12/2023).

Komandan tim Basarnas Jakarta, Andi mengatakan, tim SAR memperluas pencarian korban dengan menyisir di sepanjang aliran kali.

"Kemarin kan (area pencarian) 2,5 kilometer (Km) dan pagi tadi saja, kami sudah menyisir mencapai 6 km. Jadi diperluas," kata Dian di lokasi, Selasa (5/12/2023).

Ada beberapa tim yang dikerahkan untuk mencari korban. Tim pertama menyisir dari titik awal korban dilaporkan tenggelam hingga ke Jembatan Empang Sari.

Baca juga: Tiba-tiba Hilang Saat Cuci Piring, Pegawai Rumah Makan di Ciputat Diduga Tenggelam

Kemudian, tim kedua bertugas melanjutkan penyisiran menggunakan perahu kano mulai Jembatan Empang Sari sampai ke Ciputat. Tim ketiga menyisir aliran kali dari Ciputat Baru hingga taman menteng.

"Metodenya tim turun langsung ke dalam air melakukan pencarian. Menggapai apa pun itu," ucap Andi.

Untuk itu, Andi berharap menurunnya debit air di aliran kali bisa memudahkan tim SAR menemukan korban.

"Kesulitannya kemarin arus dan medan lokasi. Dan hari kedua dipermudah dengan turunnya ketinggian air, semoga semakin memudahkan tim menemukan korban," ucap dia.

Adapun, peristiwa MSH tenggelam diketahui saat rekan korban bernama Irwan Setiawan hendak menutup pintu.

Baca juga: Perjuangan Kapolsek Entikong Jaga Perbatasan Era 90-an, Jalan Kaki Seharian Lewati Hutan-Jurang

Pasalnya, korban yang saat itu sedang mencuci piring tiba-tiba hilang.

"Lagi bersih-bersih, cuci piring biasanya di sini. Tapi, saya lihat kok orangnya tak ada," kata Irwan kepada wartawan di lokasi, Senin.

Irwan kemudian mencari korban. Namun, ia hanya menemukan sepasang sandal milik MSH yang tergeletak di atas jembatan.

Setelah ditelusuri melalui rekaman CCTV, korban rupanya sempat turun ke aliran kali sebelum tenggelam sekitar pukul 02.06 WIB.

"Kalau lihat CCTV, enggak tahu (korban) mau ambil benda apa itu," ucap Irwan. Sejak dilaporkan hilang, MSH hingga kini belum ditemukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

Megapolitan
Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Megapolitan
Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com