Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RSAB Harapan Kita Belum Deteksi Kasus Pneumonia Mycoplasma pada Anak-anak

Kompas.com - 05/12/2023, 13:29 WIB
Zintan Prihatini,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rumah Sakit Anak dan Bunda (RSAB) Harapan Kita belum mendeteksi adanya kasus mycoplasma pneumoniae atau pneumonia mycoplasma pada anak.

Plt Direktur Medik dan Keperawatan PKIAN sekaligus Konsultan Alergi Imunologi Anak RSAB Harapan Kita dr Endah Citraresmi mengatakan, rumah sakit tempatnya bekerja belum memiliki peralatan penunjang untuk pemeriksaan bakteri tersebut.

"Sampai saat ini belum ada yang positif (mycoplasma pneumoniae). Jadi diagnosis pneumonia saat ini belum sampai detail ke nama mikrobanya," ujar Endah saat dihubungi, Selasa (5/12/2023).

Baca juga: Dokter Ungkap Ada Peningkatan Kasus Pneumonia pada Anak di RSUP Persahabatan

Dia melanjutkan, pihaknya kini telah bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk mendeteksi infeksi bakteri mycoplasma pneumoniae pada pasien.

"Sekarang setelah ada edaran dari Kemenkes, kami bisa bekerja sama dengan Dinkes atau Kemenkes untuk mengirimkan sampelnya," papar Endah.

"Tetapi, penilaiannya masih dengan gejala klinis, laboratorium (jumlah leukosit dan CRP), serta pemeriksaan radiologi," imbuh dia.

Endah menjelaskan bahwa gejala pneumonia mycoplasma antara lain demam, nyeri tenggorokan, sakit kepala, dan lemas.

Baca juga: Dinkes DKI Mendata Anak yang Terinfeksi Pneumonia di Jakarta

"Disertai batuk, dan kemudian sesak. Jarang disertai pilek, ini yang membedakan dari infeksi di saluran napas oleh virus," ungkap dia.

Pasien, nantinya bakal diberikan antibiotik untuk menyembuhkan penyakit tersebut. Diberitakan sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati beruhar bahwa pihaknya tengah mendata jumlah anak di Jakarta yang terinfeksi pneumonia mycoplasma.

"Kami di Jakarta kita secara spesifik (masih) menghitung yang mycoplasma ya," kata Ani di kantor DPRD DKI Jakarta, Senin (4/12/2023).

Namun, Ani enggan menjelaskan detail mengenai data anak yang mengidap pneumonia mycoplasma. Di sisi lain, Dinkes DKI disebut akan membuat keterangan lanjutan terkait temuan anak yang terjangkit penyakit itu.

"Nanti kami akan membuat rilis sendiri ya.Sesuai dengan rilis dari Kemenkes kemarin, itu memang ada peningkatan kasus di China," ucap Ani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Megapolitan
Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Megapolitan
Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Megapolitan
Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Megapolitan
Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada 'Study Tour' ke Luar Kota

Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada "Study Tour" ke Luar Kota

Megapolitan
RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

Megapolitan
Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Megapolitan
Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Megapolitan
Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Megapolitan
Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Megapolitan
Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Megapolitan
Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar 'Video Call' Bareng Aipda Ambarita

Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar "Video Call" Bareng Aipda Ambarita

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com