Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Gelar Olah TKP Gabungan di Lokasi Penemuan 4 Mayat Bocah di Jagakarsa

Kompas.com - 06/12/2023, 21:14 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) gabungan untuk mengungkap penyebab kematian empat bocah di kamar kontrakan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Rabu (6/12/2023).

“Setelah dilakukan olah TKP awal oleh Polsek Jagakarsa, saat ini kami lakukan olah TKP secara kolaborasi dengan kedokteran forensik dan pusat laboratorium forensik (Puslabfor) Mabes Polri,” ujar Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Ary Syam Indradi di lokasi.

Olah TKP gabungan dilakukan untuk mengungkapkan fakta-fakta secara komprehensif terkait kasus ini.

Baca juga: 4 Bocah Ditemukan Tewas di Jagakarsa, Mayatnya Berjejer di Kasur

Dengan dilakukan olah TKP secara bersama-sama, maka setiap petugas bisa mengerahkan keahlian sesuai bidangnya masing-masing.

“Jadi kolaborasi ini dilakukan supaya kami bisa mendalami TKP ini dan menggalinya hingga tuntas,” imbuh dia.

Sementara itu, pengamatan Kompas.com di lokasi, belasan petugas kepolisian dari beberapa satuan berdiri di depan kontrakan berwarna krem.

Ada polisi yang mengenakan pakaian bertuliskan ‘Dokpol’, ‘Reserse’, ‘RS Polri’, hingga ‘Puslabfor’.

Adapun olah TKP ini dipimpin langsung oleh Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro.

Baca juga: 4 Bocah Ditemukan Tewas di Jagakarsa, Mayatnya Berjejer di Kasur

Bintoro menjadi petugas pertama yang membuka TKP dan diikuti oleh petugas lainnya. Sejak dimulai pukul 19.30 WIB tadi, olah TKP masih berlangsung.

Diberitakan sebelumnya, empat bocah ditemukan tewas di sebuah kontrakan kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Rabu (4/12/2023) sekitar pukul 14.50 WIB.

“Betul, kejadian itu betul (empat anak meninggal),” ujar Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro saat dikonfirmasi.

Bintoro mengatakan, keempat bocah ditemukan tak bernyawa di salah satu kamar. Nyawa mereka diduga dihabisi oleh orangtuanya sendiri.

“Masih dalam penyelidikan. Yang jelas orangtua ini, yang diduga sebagai pelaku, hendak bunuh diri juga. Tapi masih selamat,” ungkap dia.

Kini, polisi masih terus menyelidiki penyebab kematian empat bocah tersebut.

“Dugaan tewas masih dalam penyelidikan. Masih kami cek dulu semua,” imbuh dia.

Baca juga: 4 Bocah Ditemukan Tewas di Kamar Kontrakan, Tetangga Cium Bau Tak Sedap

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Megapolitan
Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Megapolitan
Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com