Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluh Pedagang Cabai di Pasar Tomang Barat: Harganya Melonjak, tapi Kualitasnya Terkadang Menurun

Kompas.com - 08/12/2023, 20:43 WIB
Abdul Haris Maulana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Sulastri (55), pedagang di Pasar Tomang Barat, Tanjung Duren, Jakarta Barat mengeluhkan kualitas cabai yang didapatnya untuk dijual kembali ke konsumen.

Ia menilai, kualitas cabai saat ini menurun meski harganya tengah melonjak hingga Rp 100.000 per kilogram (kg).

“Karena mungkin hujan mungkin pengaruh (pada kualitas cabai). Ada cabai yang kualitasnya jelek,” ujar Sulastri saat ditemui di lokasi, Kamis (7/12/2023).

Baca juga: Harga Cabai di Pasar Koja Jakut Semakin Pedas, Tomat Ikut Melonjak

“Beberapa hari saya dapat bagus terus tetapi pas hari ini (cabai) agak basah,” imbuh dia.

Wanita asal Brebes, Jawa Tengah itu menyebutkan, harga cabai melonjak sejak sepekan terakhir.

Namun, dia tak mengetahui dengan pasti penyebab naiknya harga bahan pokok tersebut.

“Cabai sempat Rp 120.000 seminggu yang lalu, tetapi sebentar paling dua sampai tiga hari. Ini sudah agak turun jadi Rp 100.000 per kilogram,” jelas Sulastri.

Pembeli kurangi belanjaan

Melonjaknya harga cabai di Pasar Tomang Barat, kata Sulastri, menyebabkan warga mengurangi jumlah pembeliannya.

Baca juga: Harga Cabai di Pasar Tomang Barat Melambung, Pembeli Kurangi Belanjaan

Sulastri mengatakan, pembeli yang biasanya membeli cabai dua kilogram kini hanya membeli setengahnya.

“Pengaruh ke pembeli yang biasanya beli dua kg dikurangin satu kg, karena kan harganya tinggi banget jadi daya belinya juga kurang,” ungkap Sulastri.

Menurut Sulastri, tak sedikit pembeli yang mengeluhkan kenaikan harga cabai yang telah menembus Rp 100.000 per kg.

“Awal-awal protes, tetapi karena sudah seminggu lebih jadinya sudah biasa. Katanya, 'beli sedikit boleh enggak?'. Mereka mengurangi pembelian,” jelas dia.

Kenaikan harga cabai juga berpengaruh terhadap pedagang warung makan. Mereka harus memutar otak untuk bertahan di tengah melambungnya harga bahan pokok di pasar.

“Kalau warteg, warung nasi padang butuh cabai jadi mungkin dikurangin (pembelian cabai). Kasihan warteg, kasihan warung-warung makan,” ujar Sulastri.

Baca juga: DPRD Minta Pemprov DKI Tambah Stok Cabai untuk Tekan Kenaikan Harga

Adapun Sulastri mengungkapkan, harga cabai saat ini naik 50 persen dari yang sebelumnya Rp 50.000-Rp 60.000 per kg.

Beberapa jenis cabai yang harganya naik dalam sepekan terakhir di antaranya adalah cabai rawit merah, cabai keriting merah, dan cabai hijau besar.

Ia tak tahu secara pasti penyebab melonjaknya harga cabai saat ini.

“Pokoknya stoknya kurang di pasar. Mungkin karena kemarin musim kemarau, pergantian musim. Enggak tahu juga masalahnya,” kata dia.

(Tim Redaksi: Zintan Prihatini, Jessi Carina, Ambaranie Nadia Kemala Movanita)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com