JAKARTA, KOMPAS.com - Sultan Rif'at, korban yang terjerat kabel fiber optik, mengaku tak trauma setelah kecelakaan yang menimpanya pada 5 Januari 2023.
Sultan menyampaikan hal ini setelah dinyatakan sehat oleh Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur.
"Sama sekali enggak ada trauma, karena kembali lagi, kecelakaan bukan murni dari human eror, tetapi adanya kelalaian infrastruktur yang membahayakan pengguna jalan lainnya," kata Sultan saat ditemui di Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Sabtu (16/12/2023).
Baca juga: Sultan Korban Kabel Menjuntai Sudah Beraktivitas Normal, Makan dan Mandi Dilakukan Sendiri
Ia meminta agar laporan kepada PT Bali Tower yang terdaftar di Polda Metro Jaya tak diabaikan. Sehingga, kasus yang menyebabkannya tak bisa berbicara normal lagi bisa menemui titik terang.
"Tetap, kami sebagai yang terlibat secara langsung, kawal kasus ini sampai selesai," ucap dia.
Sebelumnya diberitakan, peristiwa yang menimpa Sultan terjadi di Jalan Pangeran Antasari, Jakarta Selatan.
Dari kediamannya di bilangan Bintaro, Sultan bersama beberapa teman SMA-nya mengemudikan kendaraan roda dua ke arah Jalan TB Simatupang, lalu belok kiri ke Jalan Pangeran Antasari.
Baca juga: Laporkan Kasus Jeratan Kabel, Ayah Sultan Rifat Tetap Harap Bisa Diselesaikan Kekeluargaan
Setelah Sultan menyusuri Jalan Pangeran Antasari sejauh satu kilometer, tiba-tiba ada mobil SUV yang berhenti di depan motor korban.
Mobil itu berhenti karena ada kabel fiber optik yang melintang di tengah jalan.
Sopir SUV yang bergerak perlahan untuk melewati kabel menjuntai diduga salah perhitungan. Sopir diduga tidak menyadari kabel tersebut menyangkut di bagian atap mobil.
"Karena kabel fiber optik terbuat dari serat baja, kabelnya jadi tidak putus saat tertarik beberapa meter. Kabel berbalik ke arah belakang dan menjepret leher anak saya," ungkap Fatih, ayah Sultan Rif'at.
"Seketika itu juga anak saya langsung terjatuh akibat jeratan kabel," sambung dia.
Baca juga: Sultan Korban Kabel Menjuntai Akan Lanjutkan Kuliah, Januari Bertolak ke Malang
Sultan yang tak sadarkan diri kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Fatmawati untuk mendapat pertolongan pertama.
Akibat kecelakaan itu, Sultan kesulitan untuk berkomunikasi. Ia bahkan tidak bisa berbicara.
Sultan juga tidak bisa lagi bernapas melalui hidung dan mulut. Ia harus menggunakan alat bantu pernapasan yang dipasang dari leher.
Selain itu, Sultan juga hanya bisa mengonsumsi cairan. Akibatnya, berat badannya saat itu terus menyusut.
Setelah kasus yang menimpanya disorot oleh Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Sultan pun menjalani perawatan intensif di RS Polri Kramatjati.
Sultan menjalani sejumlah operasi hingga akhirnya diizinkan pulang dari RS Polri beberapa hari lalu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.