Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengakuan Mahasiswa yang Bagikan Selebaran di Depan Kampus UIN: Tolak Politik Dinasti dan Punya Sejarah Kelam

Kompas.com - 11/01/2024, 14:15 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Gabungan mahasiswa Jakarta mengajak masyarakat untuk tidak memilih calon yang terlibat dalam politik dinasti dalam Pemilihan Presiden 2024.

Hal itu mereka sampaikan dalam sebuah selebaran yang dibagikan di depan Gedung kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Ciputat, Tangerang, Kamis (11/1/2024).

"Kami menolak dan mengajak masyarakat pengguna jalan yang melintas untuk tidak memilih orang yang terlibat dalam politik dinasti," kata Glamora perwakilan salah satu mahasiswa kepada Kompas.com, Kamis.

Baca juga: Bagikan Selebaran Tolak Politik Dinasti, Mahasiswa: Kami Patungan, Tak Dibiayai Pihak Mana Pun

Mereka juga menolak calon pemimpin yang memiliki sejarah masa lalu yang kelam, salah satunya yang berkaitan dengan penculikan aktivis.

Digelar juga di kampus lain

Glamora menyebutkan, aksi serupa juga dilakukan di banyak daerah dan kota. Sampai hari ini, dia mengeklaim lebih kurang ada 800 kampus di 35 provinsi di Indonesia.

“Teknisnya memang beda-beda, ada yang skalanya besar, ada yang skalanya kecil," kata dia.

"Tetapi, memang kami pusatkan di UIN Jakarta karena kami yang menginisiasi dan mengonsolidasikan teman-teman kampus, aktivis, dan mahasiswa di berbagai kampus,” ucap Glamora.

Dalam selebaran poster yang dibagikan itu, terdapat data-data dan fakta-fakta sejarah yang dikumpulkan dari beberapa media.

Baca juga: Di Depan Mahasiswa, Bahlil: Begitu Kalian jadi Pejabat, Mungkin Lebih Jahat dari Saya

Mahasiswa juga meminta kepada Jokowi, Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI (Tentara Nasional Indonesia)- Kepolisian RI (Polri)untuk netral menjelang pemilu.

“Jangan sampai kami menemukan kecurangan dan ada keberpihakan aparat penggunaan insfastruktur negara untuk memenangkan paslon tersebut," ujar dia.

"Karena kami melihat hari ini pengerahan lembaga negara itu sangat nyata, sangat terlihat,” ungkap Glamora melanjutkan.

Tanpa sponsor

Glamora mengatakan, aksi ini tidak didanai pihak mana pun. Ia berujar, dana yang digunakan berasal dari patungan mahasiswa dan beberapa alumni di kampus.

“Tentu saja ini tidak mungkin dibiayai oleh satu pihak. Kami memang sejak satu bulan lalu melakukan konsolidasi dan alhamdulillah banyak yang patungan," kata Glamora, Kamis (11/1/2024).

Baca juga: Gabungan Mahasiswa Bagikan Selebaran di Depan Kampus UIN, Isinya Tolak Politik Dinasti

"Pertama, senior-senior yang memang memiliki spirit yang sama, terutama yang dulu merasakan pahit getirnya dipimpin oleh Orde Baru dan mereka tidak ingin generasi berikutnya mengalami hal serupa," imbuh dia.

Selebaran tersebut dibagikan sejak pukul 09.00 WIB sampai pukul 11.00 WIB. Selain membagikan selebaran, Glamora mengungkapkan, mahasiswa juga akan melakukan aksi yang lebih besar.

Halaman:


Terkini Lainnya

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Ribuan Buruh Ikut Aksi 'May Day', Jalanan Jadi 'Lautan' Oranye

Ribuan Buruh Ikut Aksi "May Day", Jalanan Jadi "Lautan" Oranye

Megapolitan
Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Megapolitan
Ribuan Polisi Amankan Aksi 'May Day', Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Ribuan Polisi Amankan Aksi "May Day", Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Megapolitan
Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com