JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pedagang kaus sablon di Pasar Senen Blok III, Jakarta Pusat, mengeluhkan jumlah pesanan yang lesu jelang Pemilu 2024.
Salah satunya Ari (42). Jika dibandingkan dengan pemilihan presiden (pilpres) 2019, omzetnya tokonya turun sekitar 30-35 persen.
Penurunan omzet itu memengaruhi upah yang diperolehnya sehari-hari.
Baca juga: 2 Orang Tewas Terjepit karena Kecelakaan di Tol Jagorawi, Petugas Damkar Evakuasi Korban
"Kalau kemarin (2019) bisa bawa pulang Rp 2 juta sehari. Sekarang sehari ya paling Rp 250.000-350.000. Paling kecil Rp 150.000," kata Ari saat ditemui Kompas.com, Minggu (14/1/2024).
Hal senada disampaikan pedagang lain bernama Syaiful (61).
Dia juga membandingkan penghasilan tokonya pada Pemilu 2019 dengan tahun ini.
"Tahun 2019 itu satu toko bisa dapat omzet Rp 1,3 miliar. Sekarang Rp 1,5 miliar itu gabungan tiga toko," keluh Syaiful.
Ia berpendapat, kini para pedagang tidak bisa terlalu idealis ingin mendapatkan untung besar. Sebab, harga mahal justru bisa membuat langganan kabur.
Baca juga: Bendera Partai Padati Flyover Senen, Bawaslu Ancam Beri Sanksi
"Kalau mahal-mahal orang lari. Sekali orang beli misalnya ibarat hujan lebat. Mendin hujan lebat sehari, atau gerimis tiap hari?" celetuk Syaiful, lalu tertawa.
"Mending (untung) sedikit-sedikit, tapi ada terus," sambung dia.
Pantauan Kompas.com di lokasi, Pasar Senen Blok III di lantai dua cukup ramai pengunjung. Kendati demikian, ada banyak kios yang tutup.
Hal itu menyebabkan suasana sentra pedagang kaus sablon itu relatif sepi dan hening.
Hanya ada suara mesin sablon dan mesin jahit yang sesekali memecah keheningan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.