Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengakuan Bima Prawira Usai Diperiksa Kasus Film Porno di Jaksel, Bemula dari Tawaran Drama Religi

Kompas.com - 16/01/2024, 11:44 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya memeriksa Bima Prawira (BP), salah satu pemeran pria dalam kasus rumah produksi film porno di Jakarta Selatan, , Senin (15/1/2024).

Penyidik Polda Metro Jaya melontarkan 37 pertanyaan dalam empat jam kepada Bima selama pemeriksaan. Seperti diketahui, Bima telah jadi tersangka pemeran film porno buatan rumah produksi kelasbintang.com.

Kuasa Hukum Bima, Rendi Renaldo berujar, penyidik bertanya seputar peran Bima dalam film tersebut. Selain itu, penyidik juga mempertanyakan bagaimana tersangka menjadi pemeran dalam film porno di sana.

Baca juga: Bukan Film Porno, Bima Prawira Awalnya Ditawari Berperan dalam Drama Religi

"Seharusnya saudara BP memang hadir sekitar tanggal 8 (Januari) kemarin. Namun, yang bersangkutan sakit, bukan mangkir ya," ucap Rendi, Senin (15/1/2024).

Tawaran drama religi

Bima Prawira alias BP mengaku bahwa dia awalnya ditawari bermain drama religi, bukan membintangi film porno produksi kelasbintang.com di Jakarta Selatan.

"(Ditawari) sebagai aktor pemerannya. Ya jadi ditawari memainkan film drama religi dan berujung seperti ini," kata Bima di Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Senin.

Bima mengungkapkan, tidak ada perjanjian terkait perannya dalam film itu.

"Mereka selalu bilang, ini ada badan hukum, ada pengacara, legalitasnya segala macam, tidak melanggar peraturan perundang-undangan. Saya sebagai pemain justru kecewa lah," jelas dia.

Baca juga: Tak Ditahan, Pemeran Pria di Film Porno Kelas Bintang Dikenakan Wajib Lapor

Bima lantas merasa kecewa lantaran rumah produksi film porno itu terjerat hukum. Padahal, dia hanya memerankan apa yang diminta oleh tim produksi.

"Karena kami sebagai pekerja seni kan hanya tahu bekerja, disuruh berperan seperti ini, kami harus tanggung jawab dengan sebaik mungkin," ungkap Bima.

"Tetapi hasilnya ternyata mengecewakan dan kena masalah hukum," imbuh dia.

Tak ditahan

Polisi tidak menahan Bima atas kasus yang menjeratnya meski ia telah ditetapkan tersangka.

"Puji syukur pada hari ini saudara BP tidak ditahan, karena tim kuasa hukum sudah mengajukan permohonan untuk tidak ditahan," ungkap dia, Senin.

Baca juga: 4 Jam Diperiksa, Pemeran Pria Film Porno di Jaksel Dicecar 37 Pertanyaan

"Puji syukur, dikabulkan oleh pihak kepolisian," ucap Rendi lagi.

Kendati demikian, Bima dikenakan wajib lapor Senin dan Kamis.

Halaman:


Terkini Lainnya

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com