Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah 17 Tahun Hadir di Aksi Kamisan, Sumarsih: Saya Mencintai Wawan

Kompas.com - 18/01/2024, 19:06 WIB
Baharudin Al Farisi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Setiap Kamis sejak 17 tahun lalu atau mulai 18 Januari 2007, Maria Katarina Sumarsih (71) selalu hadir di depan Istana Negara, Jalan Merdeka Utara, Gambir, Jakarta Pusat.

Dalam periode waktu tersebut, Sumarsih tidak pernah merasa bosan karena rasa cinta kepada putranya, Bernardinus Realino Norma Irmawan alias Wawan, terus mengalir dalam diri.

“Enggak, enggak (bosan), karena disemangati cinta. Saya mencintai Wawan dan ketika saya mencintai Wawan, Wawan juga cinta saya,” kata Sumarsih saat ditemui Kompas.com di sela-sela 17 Tahun Aksi Kamisan di sebrang Istana Negara, Jalan Merdeka Utara, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (18/1/2024).

Baca juga: Aksi 17 Tahun Kamisan di Depan Istana Negara, Massa Berdiri Diam dan Tutup Matanya

Seiring berjalanannya waktu Aksi Kamisan, Sumarsih pun membagikan rasa cintanya kepada keluarga korban serta para peserta aksi, yang juga sama-sama memperjuangkan keadilan atas pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di masa lalu.

“Yang saya perjuangkan tidak hanya menuntut pertanggungjawaban bagi Wawan dan kawan-kawan, tetapi juga memperjuangkan untuk kasus-kasus pelanggaran HAM berat lainnya,” ucap Sumarsih.

Terlebih dengan hadirnya anak muda dalam Aksi Kamisan membuat Sumarsih semakin bersemangat berjuang hingga para korban pelanggaran HAM masa lalu mendapatkan keadilan.

Baca juga: Sumarsih: Sepanjang Tuhan Masih Menganugerahi Nyawa, Aksi Kamisan Tetap Ada

“Ya kehadiran anak-anak muda ini yang kemudian Aksi Kamisan dapat menginspirasi anak-anak muda menjadi kritis di berbagai daerah. Ini, bagi saya, menyemangati saya. Kalau saya sudah meninggal, perjuangan ini akan banyak yang meneruskan,” katanya.

Sebagai salah satu penggagas, Sumarsih menegaskan bahwa Aksi Kamisan akan tetap ada sampai negara memberikan keadilan terhadap keluarga korban melalui yudisial.

“Sepanjang Tuhan masih menganugerahi nyawa dan kesehatan, saya akan terus melakukan sesuatu,” kata Sumarsih.

“Entah berupa apa saja, termasuk Aksi Kamisan untuk melanjutkan perjuangan Wawan dan kawan-kawan yang belum selesai. Iya (sampai akhir hayat,” ucapnya lagi.

Baca juga: 17 Tahun Aksi Kamisan, Perjuangan Tanpa Lelah Menuntut Keadilan

Untuk diketahui, Wawan merupakan korban penembakan saat Tragedi Semanggi I pada 11-13 November 1998.

Sejak 17 tahun yang lalu, Jaringan Solidaritas Korban untuk Keadilan (JSKK) menggagas aksi rutin yang digelar setiap Kamis.

Aksi tersebut menjadi wadah bagi korban dan keluarga korban kasus pelanggaran hak asasi manusia (HAM) masa lalu untuk menuntut keadilan.

Gagasan soal Aksi Kamisan itu dicetuskan oleh Maria Katarina Sumarsih dan Suciwati, istri almarhum pejuang HAM Munir.

Dalam rapat JSKK, Sumarsih mengusulkan payung sebagai simbol yang digunakan saat aksi. Kemudian Suciwati memberikan ide pakaian peserta aksi yang serba hitam, sebagai lambang keteguhan dalam mencintai manusia.

Aksi Kamisan terinspirasi dari ibu-ibu Plaza de Mayo yang melakukan aksi damai untuk memprotes penghilangan dan pembunuhan anak-anak mereka oleh Junta Militer Argentina.

Seperti halnya ibu-ibu Plaza de Mayo, Sumarsih dan JSKK menggelar aksi di depan Istana Merdeka, Jakarta, yang dianggap sebagai simbol kekuasaan. Aksi tersebut digelar dari pukul 16.00 hingga sampai 17.00.

Kamis 18 Januari 2007, untuk kali pertama aksi itu digelar dan masih bernama Aksi Diam. Sumarsih bersama kawan-kawan JSKK datang di depan Istana Merdeka, Jakarta Pusat sambil membawa payung hitam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Maling Motor di Tebet Sempat Masuk ICU gara-gara Dikeroyok Warga

Maling Motor di Tebet Sempat Masuk ICU gara-gara Dikeroyok Warga

Megapolitan
“Kalau Bung Anies Berniat Maju Pilkada DKI Lewat PDI-P, Silakan Daftar'

“Kalau Bung Anies Berniat Maju Pilkada DKI Lewat PDI-P, Silakan Daftar"

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, Satpol PP DKI Minta Parpol Izin Saat Pasang Alat Peraga Kampanye

Jelang Pilkada 2024, Satpol PP DKI Minta Parpol Izin Saat Pasang Alat Peraga Kampanye

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Kebut Persiapan, Prioritaskan Jemaah Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Kebut Persiapan, Prioritaskan Jemaah Lansia

Megapolitan
Tepergok Hendak Curi Motor, Maling di Koja 'Video Call' Ibunya Saat Diciduk Warga

Tepergok Hendak Curi Motor, Maling di Koja "Video Call" Ibunya Saat Diciduk Warga

Megapolitan
Kronologi Remaja Tikam Seorang Ibu di Bogor, Berawal dari Mabuk dan Panik

Kronologi Remaja Tikam Seorang Ibu di Bogor, Berawal dari Mabuk dan Panik

Megapolitan
Maju Pilkada DKI Jalur Independen, Dharma Pongrekun: Mau Selamatkan Rakyat

Maju Pilkada DKI Jalur Independen, Dharma Pongrekun: Mau Selamatkan Rakyat

Megapolitan
Dishub DKI Minta Warga Laporkan ke Aplikasi JAKI jika Temukan Jukir Liar di Minimarket

Dishub DKI Minta Warga Laporkan ke Aplikasi JAKI jika Temukan Jukir Liar di Minimarket

Megapolitan
Buntut Penganiayaan Taruna STIP, Desakan Moratorium hingga Penutupan Sekolah Menguat

Buntut Penganiayaan Taruna STIP, Desakan Moratorium hingga Penutupan Sekolah Menguat

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Tergolong Tindak Pidana, Dishub DKI Bakal Terapkan Sidang di Tempat

Jukir Liar Minimarket Tergolong Tindak Pidana, Dishub DKI Bakal Terapkan Sidang di Tempat

Megapolitan
Polisi Sebut Tersangka Kasus Kematian Taruna STIP Masih Mungkin Bertambah

Polisi Sebut Tersangka Kasus Kematian Taruna STIP Masih Mungkin Bertambah

Megapolitan
Jukir Liar Tak Setuju Ditertibkan, Kadishub DKI: Siapa Pun yang Timbulkan Keresahan, Harus Ditindak Tegas

Jukir Liar Tak Setuju Ditertibkan, Kadishub DKI: Siapa Pun yang Timbulkan Keresahan, Harus Ditindak Tegas

Megapolitan
3 Korban Tewas Kebakaran Kapal di Muara Baru Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

3 Korban Tewas Kebakaran Kapal di Muara Baru Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

Megapolitan
Remaja di Bogor Ditangkap Polisi Usai Tusuk Seorang Ibu dalam Keadaan Mabuk

Remaja di Bogor Ditangkap Polisi Usai Tusuk Seorang Ibu dalam Keadaan Mabuk

Megapolitan
Temui Heru Budi di Balai Kota, Ahmed Zaki Pastikan Bukan Bahas Isu Pilkada DKI 2024

Temui Heru Budi di Balai Kota, Ahmed Zaki Pastikan Bukan Bahas Isu Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com