Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengasah Otak Anak melalui Sempoa

Kompas.com - 18/01/2024, 20:55 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu alat hitung paling kuno di dunia, sempoa, telah menjadi pembelajaran alternatif yang dapat mengasah otak anak.

Pasalnya, sempoa mampu merangsang otak kiri dan otak kanan manusia. Melalui sempoa, otak kiri anak-anak dibentuk melalui pembelajaran berhitung

Sementara otak kanan yang identik dengan kreativitas, ditempa melalui bentuk sempoa yang berupa manik-manik, sehingga anak-anak bisa belajar membayangkan.

Sempoa sangat efektif untuk melatih fokus anak. Sempoa bisa merangsang otak kiri dan otak kanan sekaligus,” ujar Founder Sempoa SIP Alexander K Taslim di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (18/1/2024).

Baca juga: 10.929 Anak Indonesia Pecahkan Rekor Dunia Melalui Sempoa

Alex mengatakan, sempoa sangat disarankan menjadi aktivitas yang dilakukan anak-anak dengan rentang usia 3-12 tahun.

Menurut dia, usia tersebut merupakan masa emas pertumbuhan anak-anak sehingga dapat mengoptimalkan fungsi otak.

Selain mengoptimalkan fungsi otak, sempoa mampu membantu anak-anak untuk melatih fokus. Terlebih, tak sedikit anak-anak yang dewasa ini memiliki tingkat fokus rendah.

“Anak zaman sekarang mayoritas kemampuan fokusnya agak kurang. Kalau anak sempoa, saya yakin memiliki fokus yang lebih bagus, karena sudah diasah otaknya,” tutur Alex.

Baca juga: 7 Fakta Menarik Nono, Juarai Kompetisi Sempoa Dunia hingga Menolak Hadiah Mobil

“Misalnya dia disuruh main basket, terus dari samping ada yang nanya, ini tambah ini berapa, pasti mereka bisa jawab,” sambung dia.

Di lain sisi, sempoa saat ini mulai dipermak lebih modern. Alex menyebut, sudah ada aplikasi yang dikembangkan untuk membantu anak-anak mengerjakan soal aritmatika tetapi wajib menggunakan sempoa.

Harapannya, aplikasi ini juga mampu mengurangi kecanduan gadget yang acap kali menimpa anak-anak.

“Dalam waktu dekat kami akan meluncurkan pelatihan lewat gadget. Kami sengaja buat online supaya anak-anak tak melulu main game di gadget,” ucap dia.

Di lain sisi, tren anak-anak yang ikut kursus sempoa mulai mengalami peningkatan pasca pandemi Covid-19, khususnya di DKI Jakarta.

Baca juga: Mendikbud Ristek Nadiem Akan Temui Nono, Siswa SD Asal NTT yang Juarai Kompetisi Sempoa Dunia

Alex mengungkap, ada lebih dari 5.000 anak-anak di Ibu Kota yang aktif mempelajari sempoa.

Untuk kalangan yang mengikuti sempoa, Alex mengungkap, tak hanya anak-anak dari keluarga mampu saja.

Anak-anak kelas bawah dan kelas menengah juga mulai aktif mempelajari alat hitung kuno ini.

“Tak hanya kalangan atas, sekarang banyak kelas menengah bahkan bawah ikut belajar sempoa. Salah satunya saya pernah jumpa di Malang, saya lihat ada ibu-ibu yang awalnya saya pikir adalah babysitter, ternyata dia mendampingi anaknya. Jadi memang dia lagi ngasuh anak majikan, tapi anak dia yang asli ikut belajar sempoa,” ungkap Alex.

“Saya tanya kenapa, dia bilang, karena lihat anak majikannya berprestasi karena ikut sempoa. Jadi mereka ingin merubah nasib, karena seeing is believing,” imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

Megapolitan
Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Megapolitan
Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Megapolitan
Viral Video Pencopotan Spanduk Sekda Supian Suri oleh Satpol PP Depok

Viral Video Pencopotan Spanduk Sekda Supian Suri oleh Satpol PP Depok

Megapolitan
BNN Tangkap 7 Tersangka Peredaran Narkoba, dari Mahasiswa sampai Pengedar Jaringan Sumatera-Jawa

BNN Tangkap 7 Tersangka Peredaran Narkoba, dari Mahasiswa sampai Pengedar Jaringan Sumatera-Jawa

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com