Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baru Beberapa Bulan Diperbaiki, Aspal Jalan Raya Dadap Kembali Rusak

Kompas.com - 24/01/2024, 18:56 WIB
Baharudin Al Farisi,
Nursita Sari

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Permukaan Jalan Raya Dadap, Dadap, Kosambi, Kabupaten Tangerang, Banten, kembali rusak.

Padahal, menurut warga, jalan tersebut baru diperbaiki beberapa bulan lalu.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, aspal Jalan Raya Dadap yang menghubungkan Kelurahan Cengklong dengan Kelurahan Jati Mulya sudah tidak rata.

Jalanan di Persimpangan Dadap itu bergelombang.

Para pengendara motor yang melintas tampak berhati-hati. Mereka berupaya menghindari jalan bergelombang demi mempertahankan keseimbangan.

Baca juga: Warga Keluhkan Jalan Rusak di Simpang Dadap Tangerang, Bahayakan Pengendara Motor

Selain motor, kendaraan yang melintas di Persimpangan Dadap juga didominasi truk bermuatan tanah merah yang ditutup terpal.

Terkadang, tanah-tanah dari truk tersebut jatuh dan mengotori jalanan.

Sementara itu, di Dadap juga banyak gudang dan ada proyek pembangunan Pantai Indah Kapuk II.

“Itu mah (Jalan Raya Dadap) baru (diperbaiki). Yang dari sana (Cengklong) sampai ke Pasar Dadap, itu baru. (Diperbaiki) belum lama, paling setengah tahun lalu,” ungkap seorang warga bernama Maruf (50) saat ditemui Kompas.com, Rabu (24/1/2024).

“Iya (kira-kira diperbaiki baru enam bulan lalu). Tapi ya, rusak lagi. Cuma lapisan dasarnya doang, aspalnya doang. Karena kan kalau kena air hujan terkikis.” imbuh dia.

Baca juga: Anak Asmoro Berkeliaran di Tomang dan Dadap Saat Malam, Sopir Truk Kontainer Mengeluh Tak Ada Polisi

Pengemudi ojek online (ojol) itu merasa terganggu dengan jalan rusak ini. Sebab, kondisi Jalan Raya Dadap yang bergelombang membahayakan para pengendara sepeda motor.

“Ya kalau saya sebagai warga, kalau berlubang begini, agak berbahaya. Kalau mobil kan roda empat, enggak bermasalah. Kalau roda dua kan kadang-kadang suka oleng," kata Maruf.

Selain Jalan Raya Dadap, Jalan Perancis di depan Klinik Utama Dadap Putih juga berlubang.

Kedalaman lubang diperkirakan mencapai empat hingga lima sentimeter. Air berwarna coklat bekas hujan masih menggenang di lubang tersebut.

Dalam kesempatan berbeda, seorang warga bernama Masud (65) mengungkapkan, Jalan Perancis berlubang karena banyaknya truk yang melintas.

“Soalnya truknya gede-gede, muatannya tanah merah semua,” keluh Masud kepada Kompas.com, Rabu.

Ia berujar, kondisi jalan rusak di Persimpangan Dadap sangat mengganggu aktivitas warga. Namun, ia hanya bisa pasrah.

“Kalau dibilang terganggu, ya terganggu. Cuma mau bagaimana lagi? Ya kita istilahnya hidup di jalan. Walau pun (pemerintah) didemo, ya begitu-begitu saja. Sudah bosan protes,” tutur Masud.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Naedi Acungkan Jempol dan Tersenyum Usai Faizal Terhasut Bunuh Sang Paman di Pamulang

Naedi Acungkan Jempol dan Tersenyum Usai Faizal Terhasut Bunuh Sang Paman di Pamulang

Megapolitan
PDI-P Bebaskan Sekda Supian Suri Pilih Bakal Calon Wakil Wali Kota di Pilkada 2024

PDI-P Bebaskan Sekda Supian Suri Pilih Bakal Calon Wakil Wali Kota di Pilkada 2024

Megapolitan
Dibacok Empat Kali oleh Keponakan yang Dendam, Penyebab Pria di Pamulang Tewas di Tempat

Dibacok Empat Kali oleh Keponakan yang Dendam, Penyebab Pria di Pamulang Tewas di Tempat

Megapolitan
Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Diduga akibat Penyempitan Jalan Imbas Proyek LRT

Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Diduga akibat Penyempitan Jalan Imbas Proyek LRT

Megapolitan
Bunuh Pamannya, Faizal Emosi Dibangunkan Saat Baru Tidur untuk Layani Pembeli di Warung

Bunuh Pamannya, Faizal Emosi Dibangunkan Saat Baru Tidur untuk Layani Pembeli di Warung

Megapolitan
Hindari Kecurigaan, Faizal Sempat Simpan Golok untuk Bunuh Pamannya di Atas Tumpukan Tabung Gas

Hindari Kecurigaan, Faizal Sempat Simpan Golok untuk Bunuh Pamannya di Atas Tumpukan Tabung Gas

Megapolitan
Minta Dishub DKI Pilah-pilah Penertiban, Jukir Minimarket: Kalau Memaksa, Itu Salah

Minta Dishub DKI Pilah-pilah Penertiban, Jukir Minimarket: Kalau Memaksa, Itu Salah

Megapolitan
Babak Baru Kasus Panca Pembunuh 4 Anak Kandung, Berkas Segera Dikirim ke PN Jaksel

Babak Baru Kasus Panca Pembunuh 4 Anak Kandung, Berkas Segera Dikirim ke PN Jaksel

Megapolitan
KPU DKI Beri Waktu Tiga Hari ke Dharma Pongrekun untuk Unggah Bukti Dukungan Cagub Independen

KPU DKI Beri Waktu Tiga Hari ke Dharma Pongrekun untuk Unggah Bukti Dukungan Cagub Independen

Megapolitan
Mahasiswa Unjuk Rasa di Depan Istana Bogor, Minta Jokowi Berhentikan Pejabat yang Antikritik

Mahasiswa Unjuk Rasa di Depan Istana Bogor, Minta Jokowi Berhentikan Pejabat yang Antikritik

Megapolitan
Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Sudah Jadi Pemandangan yang Umum Setiap Pagi

Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Sudah Jadi Pemandangan yang Umum Setiap Pagi

Megapolitan
Menolak Ditertibkan, Jukir Minimarket: Besok Tinggal Parkir Lagi, Bodo Amat...

Menolak Ditertibkan, Jukir Minimarket: Besok Tinggal Parkir Lagi, Bodo Amat...

Megapolitan
3 Pemuda di Kalideres Sudah 5 Kali Lakukan Penipuan dan Pemerasan Lewat Aplikasi Kencan

3 Pemuda di Kalideres Sudah 5 Kali Lakukan Penipuan dan Pemerasan Lewat Aplikasi Kencan

Megapolitan
Kejari Jaksel: Rubicon Mario Dandy Dikorting Rp 100 Juta Agar Banyak Peminat

Kejari Jaksel: Rubicon Mario Dandy Dikorting Rp 100 Juta Agar Banyak Peminat

Megapolitan
Jebak Korban di Aplikasi Kencan, Tiga Pemuda di Kalideres Kuras 'Limit Paylater' hingga Rp 10 Juta

Jebak Korban di Aplikasi Kencan, Tiga Pemuda di Kalideres Kuras "Limit Paylater" hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com