Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengap di KRL, Penumpang Pernah sampai Buka Jendela Kereta

Kompas.com - 30/01/2024, 09:51 WIB
Ruby Rachmadina,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Salah satu penumpang setia KRL bernama Lifa (25) berbagi cerita mengenai pengalamannya naik kereta commuter line.

Menurut Lifa, saat naik kereta di jam pulang kerja sekitar pukul 17.00 WIB, ia pernah merasa sesak napas akibat padatnya penumpang.

“Kondisinya saat KRL penuh pernah sampai sesak napas,” ucap Lifa, Senin (29/1/2024).

Baca juga: Ragam Trik Penumpang KRL Asal Bogor agar Kebagian Tempat Duduk

Lifa menceritakan, pada jam sibuk kereta yang ia tumpangi, kereta dipadati penumpang dan sesak.

Untuk berdiri saja ia merasa kesusahan dan gerbong kereta terasa pengap.

Akibatnya, penumpang yang merasa kepanasan sampai harus membuka kaca jendela agar ada angin yang masuk.

“Kondisi di dalam kereta sempit banget, penuh sesak. Sebagian orang waktu itu minta kaca jendela KRL dibuka,” ucap Lifa.

Tak hanya Lifa, Nanda (25) juga menceritakan pengalaman yang sama saat naik KRL.

Saat itu, Nanda menaiki KRL tujuan Bekasi di jam pulang kerja.

Baca juga: Penumpang Setia KRL Jabodetabek Tuntut Penambahan Rangkaian: Supaya Lebih Bisa Bernapas...

Dengan tergopoh-gopoh, Nanda berlari mengejar kereta.

Kepadatan penumpang sudah ia rasakan tepat di depan pintu masuk kereta.

Secara perlahan, Nanda memaksa masuk. Kedua kakinya mendorong kuat agar badannya bisa masuk ke dalam gerbong kereta.

Kondisi tubuh yang sudah bercucuran keringat membuat Nanda ingin segera sampai ke tempat tujuan.

Namun sayang, kesabaran Nanda harus kembali diuji akibat KRL yang tertahan di Stasiun Manggarai.

“Naik kereta Bekasi pastinya itu kereta penuh parah. Maksain masuk dan penumpang bejubel banget. Pas masuk malah KRL-nya berhenti lumayan lama di Stasiun Manggarai,” tutur Nanda.

Baca juga: Banyak Penumpang Semena-mena, Tak Prioritaskan Lansia Duduk di KRL...

Pendingin udara yang tidak terasa di dalam gerbong kereta memaksa sebagian penumpang membuka kaca jendela agar udara segar dapat masuk ke dalam.

“Sampai AC sama sekali enggak kerasa dan akhirnya waktu itu penumpang yang deket jendela pada bukain jendelanya. Wah, itu pengap banget, asli,” ujar Nanda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Megapolitan
Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Megapolitan
Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com