BOGOR, KOMPAS.com - Salah satu penumpang setia KRL bernama Lifa (25) berbagi cerita mengenai pengalamannya naik kereta commuter line.
Menurut Lifa, saat naik kereta di jam pulang kerja sekitar pukul 17.00 WIB, ia pernah merasa sesak napas akibat padatnya penumpang.
“Kondisinya saat KRL penuh pernah sampai sesak napas,” ucap Lifa, Senin (29/1/2024).
Baca juga: Ragam Trik Penumpang KRL Asal Bogor agar Kebagian Tempat Duduk
Lifa menceritakan, pada jam sibuk kereta yang ia tumpangi, kereta dipadati penumpang dan sesak.
Untuk berdiri saja ia merasa kesusahan dan gerbong kereta terasa pengap.
Akibatnya, penumpang yang merasa kepanasan sampai harus membuka kaca jendela agar ada angin yang masuk.
“Kondisi di dalam kereta sempit banget, penuh sesak. Sebagian orang waktu itu minta kaca jendela KRL dibuka,” ucap Lifa.
Tak hanya Lifa, Nanda (25) juga menceritakan pengalaman yang sama saat naik KRL.
Saat itu, Nanda menaiki KRL tujuan Bekasi di jam pulang kerja.
Baca juga: Penumpang Setia KRL Jabodetabek Tuntut Penambahan Rangkaian: Supaya Lebih Bisa Bernapas...
Dengan tergopoh-gopoh, Nanda berlari mengejar kereta.
Kepadatan penumpang sudah ia rasakan tepat di depan pintu masuk kereta.
Secara perlahan, Nanda memaksa masuk. Kedua kakinya mendorong kuat agar badannya bisa masuk ke dalam gerbong kereta.
Kondisi tubuh yang sudah bercucuran keringat membuat Nanda ingin segera sampai ke tempat tujuan.
Namun sayang, kesabaran Nanda harus kembali diuji akibat KRL yang tertahan di Stasiun Manggarai.
“Naik kereta Bekasi pastinya itu kereta penuh parah. Maksain masuk dan penumpang bejubel banget. Pas masuk malah KRL-nya berhenti lumayan lama di Stasiun Manggarai,” tutur Nanda.
Baca juga: Banyak Penumpang Semena-mena, Tak Prioritaskan Lansia Duduk di KRL...
Pendingin udara yang tidak terasa di dalam gerbong kereta memaksa sebagian penumpang membuka kaca jendela agar udara segar dapat masuk ke dalam.
“Sampai AC sama sekali enggak kerasa dan akhirnya waktu itu penumpang yang deket jendela pada bukain jendelanya. Wah, itu pengap banget, asli,” ujar Nanda.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.