JAKARTA, KOMPAS.com - Lurah Pejaten Barat Asep Ahmad Umar mengatakan, Kali Sarua yang melintas di wilayahnya tak pernah dinormalisasi selama puluhan tahun.
“Permasalahan banjir imbas meluapnya kali memang sudah menahun. Informasi yang saya dapat, sudah 50 tahun belum pernah dilakukan normalisasi kalinya,” ujar dia kepada wartawan di bantaran Kali Sarua, Rabu (31/1/2024).
Untuk itu, Asep mewajarkan jika Kali Sarua menjadi penyebab utama banjir di wilayah tersebut. Terlebih, saat ini kedalamannya hanya sekitar 30 sentimeter.
Baca juga: Lurah Pejaten Barat Targetkan Normalisasi Kali Sarua Rampung dalam 3 Bulan
“Bayangkan tak pernah dikeruk selama 50 tahun, pasti sangat dangkal kalinya. Makanya saya bersyukur mendapat dukungan dari berbagai pihak untuk melakukan normalisasi meski banyak kendala,” tutur dia.
Salah satu kendala yang dihadapi, menurut Asep, adalah keberadaan jembatan yang menghubungkan rumah-rumah warga.
Tak kurang ada 21 jembatan yang menghubungkan Kelurahan Pejaten Barat dan Kelurahan Kalibata.
“Jadi jembatan ini bukan yang besar sebenarnya, berukuran kecil dan mayoritas hanya untuk melintas kendaraan roda dua. Jadi kendala karena ukurannya rendah, alat berat tak bisa melintas,” ucap dia.
Baca juga: Cegah Banjir, Kali Sarua di Pejaten Barat Dinormalisasi Hari Ini
Maka dari itu, pihaknya akan menghancurkan sebagian jembatan supaya alat berat bisa melintas.
Sementara, warga untuk sementara waktu harus mencari jembatan lain supaya bisa melintas.
“Warga untuk sementara waktu harus memutar dulu. Karena beberapa akan kami hancurkan. Target pekerjaan normalisasi setidaknya tiga bulan,” tutup dia.
Baca juga: Keluh Warga Pejaten Barat soal Banjir: Hujan Dikit, Rumah Terendam
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.