Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

48 Persen Warga Jabodetabek Belum Uji Emisi Kendaraan

Kompas.com - 01/02/2024, 15:24 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Setidaknya terdapat 48 persen warga di Jabodetabek disebut belum uji emisi kendaraan.

Hal itu diketahui berdasarkan riset Populix dan Vital Strategies, yang difasilitasi Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta.

"(Terdapat) 48 persen masyarakat masuk pada kelompok responden yang belum pernah uji emisi sama sekali," ujar Senior Country Coordinator Vital Strategies Chintya Imelda Maidir dalam keterangan tertulis, dikutip pada Kamis (1/2/2024).

Imelda mengatakan, ada beberapa alasan masyarakat di Jabodetabek yang belum melakukan uji emisi.

Baca juga: Musim Hujan, Warga DKI Jakarta Diminta Tetap Uji Emisi Kendaraan

Salah satu di antaranya ialah permasalahan biaya pengecekan dan kurangnya informasi soal proses uji emisi.

"Riset juga menemukan kepatuhan atas uji emisi juga dipengaruhi oleh sedikitnya lokasi uji emisi, terutama bagi pengguna kendaraan yang berasal dari Bodetabek," ucap Chintya.

"Kelompok ini menjadi target utama dalam peningkatan kepatuhan mengenai uji emisi” kata Chintya lagi.

Chintya mengatakan, langkah preventif dari pemerintah yang meluas diharapkan dapat meningkatkan kesadaean masyarakat terkait uji emisi.

Baca juga: Polisi Belum Akan Terapkan Tilang Uji Emisi, Tunggu Kesadaran Masyarakat

"Langkah itu diharapkan dapat mendorong kelompok masyarakat yang belum pernah melakukan uji emisi," ucap Chintya.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto sebelumnya mengeklaim kesadaran masyarakat uji emisi, baik di DKI Jakarta maupun di wilayah penyangga, sudah mengalami peningkatan.

Hal itu terlihat dari hasil survei yang dilakukan jajarannya bersama lembaga Populix dan Vital Strategies.

“Hal ini terlihat dalam dua riset yang dilakukan terhadap pengguna kendaraan di Jakarta dan wilayah sekitarnya. Riset ini dilakukan Populix dan Vital Strategies,” kata Asep.

Riset itu dilakukan sebanyak dua kali. Periode pertama dilakukan pada 18-22 September 2023, sedangkan kedua pada 28 Desember 2023 hingga 5 Januari 2024.

Baca juga: Rumput dan Tanaman Liar di Jalur Hijau Sholeh Iskandar Bahayakan Pengguna Jalan

Dalam riset itu dinyatakan masih banyak di antara warga yang kendaraannya belum lolos uji emisi, bahkan belum sekalipun pernah memeriksa kendaraannya.

Asep pun meminta masyarakat untuk tetap melakukan uji emisi kendaraan meski saat ini telah memasuki musim hujan.

Menurut Asep, uji emisi kendaraan tetap dilakukan demi mencegah buruknya kualitas udara buruk di Ibu Kota.

"Meskipun udara Jakarta terlihat baik-baik saja saat musim hujan ini, kita berharap langkah pencegahan bisa mengantisipasi memburuknya kualitas udara serta baku mutu udara agar tetap terjaga,” kata Asep.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Megapolitan
Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Megapolitan
Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Megapolitan
Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Megapolitan
Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Megapolitan
Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu 'Ferguso'!

Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu "Ferguso"!

Megapolitan
Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Megapolitan
Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Megapolitan
DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Megapolitan
Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Megapolitan
Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Megapolitan
Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung 'Political Will' Heru Budi

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung "Political Will" Heru Budi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com