JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah remaja anggota gengster di Jakarta Timur menenggak minuman keras oplosan sebelum mereka tawuran dengan kelompok lain.
Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly menyatakan tujuan para pelaku meminum miras oplosan tersebut agar muncul keberanian saat tawuran berlangsung.
“Ini campuran minuman yang sebelum mereka tawuran, mereka akan minum bersama dulu. Ini minuman yang mereka suguhkan pada saat sebelum mereka melakukan aktivitas,” kata Lilipaly di Polres Metro Jakarta Timur, Senin (5/2/2024).
“Tapi, pada intinya rekan-rekan, anak-anak remaja ini, mereka akan minum minuman keras campuran untuk membuat mereka berani melakukan tawuran,” lanjutnya.
Baca juga: Puluhan Remaja di Jaktim Ditangkap Saat Hendak Tawuran, Ketahuan karena Ada yang Intai Polisi
Di sisi lain, berdasarkan hasil pemeriksaan, pelaku yang rata-rata masih di bawah umur ini bertujuan ikut tawuran karena ingin diakui oleh lingkungannya.
“Anak-anak ada yang hanya ikut-ikutan, diajak oleh teman-temannya, ada juga yang ingin menunjukkan eksistensinya sebagai anak yang menjelang dewasa, ingin menunjukkan bahwa dia ingin diakui oleh teman-temannya,” imbuh Lilipaly.
Diberitakan sebelumnya, Polres Metro Jakarta Timur menangkap 20 orang yang hendak melakukan tawuran di Jakarta Timur pada Minggu (4/2/2024) dini hari.
Penangkapan terhadap 20 orang ini bermula saat salah satu pelaku merekam kegiatan apel malam anggota Polres Metro Jakarta Timur pads Sabtu (3/2/2024) malam.
Baca juga: Dua Remaja di Jakarta Timur Buat Bom Molotov untuk Tawuran, Belajar dari YouTube dan Tanya Teman
Polisi yang curiga dengan aksi perekaman tersebut langsung menghampiri pelaku dan mengecek isi ponsel.
Ternyata pelaku mengirim pesan ke sebuah grup dengan kalimat, “kita jangan bergerak dulu, angin lagi kencang.”
Berdasarkan hasil interogasi, diksi “angin” ini adalah sebuah kode yang kerap digunakan oleh pelaku kebagai kata ganti petugas kepolisian.
Sebelum ditangkap, para pelaku sudah janjian untuk tawuran di sebuah tempat yang telah disepakati.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.