Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bawaslu DKI Minta Heru Budi Ingatkan Anak Buah untuk Netral, Buntut Ada Oknum RT-RW Jadi Timses

Kompas.com - 10/02/2024, 11:56 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) DKI Jakarta meminta Penjabat (Pj) Gubernur DKI Heru Budi Hartono mengingatkan anak buahnya untuk menjaga netralitas pada pemilihan umum (Pemilu) 2024.

Permintaan ini buntut adanya laporan masuk ke Bawaslu DKI bahwa Ketua RT dan RW di kawasan Jakarta Barat menampilkan dukungan untuk calon anggota legislatif (caleg) salah satu partai.

"Pemda (Pemerintah Daerah) mesti jaga netralitas, termasuk aparatur di bawahnya camat, lurah, dan RT atau RW," ujar Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran Bawaslu DKI Jakarta Benny Sabdo saat dikonfirmasi, Sabtu (10/2/2024).

Benny mengatakan, Bawaslu DKI melalui jajaran pengawas tingkat kota telah mengidentifikasi oknum Ketua RT dan RW di kawasan Jakarta Barat terlibat politik praktis tersebut

"Sudah mengindentifikasi oknum RT atau RW yang terlibat politik praktis. Netralitas aparatur pemerintah ini mesti jaga supaya Pemilu di DKI berlangsung dengan damai, luber, jujur dan adil," kata Benny.

Baca juga: Bawaslu DKI Bakal Patroli Siber, Awasi Peserta Pemilu yang Masih Kampanye Saat Masa Tenang

Bawaslu DKI sebelumnya menyebut telah menerima tiga laporan terkait dugaan pelanggaran masa kampanye Pemilu 2024 di beberapa wilayah di Jakarta dan Kepulauan Seribu pada Senin (5/2/2024).

Salah satu laporan yakni dugaan keterlibatan ketua RT dan RW di kawasan Jakarta Barat menampilkan dukungan untuk salah satu caleg.

Sementara dua laporan lain soal dugaan pelanggaran kampanye Pemilu 2024 terjadi di Kepulauan Seribu dan Jakarta Timur.

Dugaan pelanggaran kampanye di Kepulauan Seribu itu melibatkan caleg DPD yang disebut menggunakan kapal Dinas Perhubungan (Dishub) untuk kampanye.

"Lalu, di Jakarta Timur, ada dua (dugaan pelanggaran). Panwascam (Pengawas Pemilihan) Kecamatan) memeras dan juga ada pembagian sembako di sana," ujar Benny.

Baca juga: Bawaslu: Peserta Pemilu Dilarang Gelar Acara Agama, Seni, dan Silaturahmi Saat Masa Tenang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Megapolitan
Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Megapolitan
Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com